Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap distribusi minyak goreng di wilayah itu tepat sasaran dan harga yang lebih murah.
"Minyak goreng harga murah harus menjangkau masyarakat sasaran termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Maka rantai distribusi bahan pokok ini perlu diawasi ketat," kata anggota Komisi II DPRD Gorontalo Utara, Gustam Ismail, di Gorontalo, Kamis.
Menurutnya, penyaluran minyak goreng harga murah dari distributor ke agen hingga penjual di pasar-pasar tradisional perlu disertai dengan pengawasan super ketat.
Mengingat banyak sekali keluhan masyarakat tentang harga minyak goreng curah yang harusnya diperoleh dengan harga murah namun kenyataannya terus mengalami kenaikan.
Seperti hasil pantauan dari pihak Asosiasi UMKM Kabupaten yang diterima pihaknya kata Gustam, harga minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional diantaranya pasar Dulukapa Kecamatan Sumalata Timur, untuk ukuran 1,5 liter dalam botol air mineral bekas mencapai Rp40 ribu.
Harga ini terus mengalami kenaikan setiap pekan dari Rp38 ribu per botol ukuran yang sama.
"Maka pengawasan distribusi dan penjualan hingga di tingkat bawah perlu dilakukan ketat dan intensif," katanya.
Sebab dikhawatirkan, pedagang mendapatkan distribusi minyak goreng harga murah Rp13 ribu per liter untuk dapat dijual kembali Rp14 ribu per liter, namun amanah tersebut tidak diterapkan.
Olehnya pengawasan perlu ditingkatkan termasuk untuk mencegah kelangkaan dan ketidakstabilan harga minyak goreng yang ada di pasaran hingga saat ini.
Hal itu pun kata dia pula, merupakan bentuk pengawalan dan pengawasan yang ketat dalam rangka pelaksanaan pengendalian distribusi dan stabilisasi harga minyak goreng curah dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Sementara itu, Ketua Asosiasi UMKM Kabupaten, Rizan Demanto mengatakan, hampir setiap hari pihaknya menerima dan mendengarkan keluhan masyarakat khususnya pelaku UMKM terkait harga minyak goreng yang terus mengalami kenaikan khususnya minyak goreng curah.
"Kami berharap ini dapat dikendalikan sebab masyarakat di tingkat bawah cenderung membeli minyak goreng curah namun kenyataannya harga di pasar hampir sama bahkan lebih tinggi dibanding harga minyak goreng kemasan premium," katanya.
Olehnya, Asosiasi UMKM berharap, minyak goreng sebagai salah satu bahan pokok harian agar dalam pendistribusian mendapat pengawasan ketat hingga di tingkat bawah.
"Hal ini diperlukan termasuk untuk mencegah kelangkaan jelang hari raya Idul Fitri," ujarnya.
DPRD Gorontalo Utara berharap distribusi minyak goreng murah tepat
Jumat, 8 April 2022 5:14 WIB