Gorontalo (ANTARA) - Permintaan kue kering dari berbagai industri rumahan di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Salah seorang pembuat kue di Kota Gorontalo, Ramlah Panigoro, Sabtu, mengatakan penjualan kue kering ramai karena warga mulai memesan untuk Hari Raya Idul Fitri nanti.
"Menjelang Lebaran memang permintaan banyak sekali," ujarnya.
Bahkan menurutnya, saat ini ia mulai membatasi pesanan kue kering, karena sudah tidak mampu untuk memenuhi pesanan akibat keterbatasan tenaga kerja.
Kue yang paling banyak dipesan katanya, yaitu Sultana dan Nastar yang dijual mulai dari Rp425 ribu hingga Rp450 ribu/toples.
Sementara itu, pembuat kue lainnya di Kabupaten Gorontalo, Fatma Pepa mengatakan dalam satu hari ia biasa memproduksi 12 kilogram bahan yang bisa menghasilkan 24 toples.
Fatma menjelaskan, ditempat produksi kue miliknya, mereka menjual dengan pembelian kontan dan kredit.
"Kalau kasih kredit Rp350 ribu, kalau beli langsung Rp300 ribu/toples," jelasnya.
Ia mengungkapkan, pembeli di tempatnya banyak yang memesan kue kerawang, Corn flakes, kacang mente dan kue cokelat.
Untuk memenuhi permintaan, Fatma menambah jumlah pekerja, kini ia mempekerjakan 15 orang, lebih banyak dibandingkan saat bulan biasa.
Fatma mengaku, pada tahun ini bahan baku untuk membuat kue mengalami kenaikan, harga, oleh karena itu ia pun harus menaikkan harga jual.
Namun, kata dia, walaupun harga jual yang naik dari Rp275 ribu pada tahun sebelumnya, dan kini menjadi Rp300 ribu, pembeli masih ramai.
Hal itu karena kue kering menjadi salah satu ciri khas kudapan yang disajikan untuk menjamu tamu, saudara dan rekan kerja yang datang untuk bersilaturahmi saat Lebaran.
Permintaan kue kering di Gorontalo meningkat jelang Lebaran
Sabtu, 23 April 2022 20:43 WIB