Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Para ulama yang menghadiri konferensi pers
klarifikasi organisasi Islam Wahdah Islamiyah menyatakan sikap bahwa
organisasi tersebut tidak terkait dengan jaringan terorisme.
Dalam
acara konferensi pers yang digelar, di Jakarta, Senin, tampak sejumlah
ulama dan tokoh seperti Ustad Yusuf Mansyur, Hidayat Nur Wahid, Syekh
Ali Jaber, Adhyaksa Dault, Bachtiar Nasir menghadiri pernyataan
klarifikasi Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah untuk memberikan
testimoni.
"Saya pribadi mengenal sekali ustad Zaitun lama.
Seluruh kegiatannya sama sekali tidak ada terkait terorisme. Wahdah
Islamiyah mengedepankan dakwah sisi manfaat untuk kemashlahatan, Ukhuwah
Islamiyah," kata Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera
Hidayat Nur Wahid.
Ia menyatakan, dirinya sangat keberatan dengan
penyebutan Wahdah Islamiyah dan Zaitun Rasmin selaku ketua umumnya
sebagai jaringan teroris di Indonesia.
Hal yang sama juga
diutarakan oleh Ustaf Yusuf Mansyur yang mengaku telah mengenal Zaitun
sejak lama dan mengungkapkan ada sebagian anggota Wahdah Islamiyah yang
mengelola Rumah Tahfidz yakni yayasan untuk menghapal Al Quran yang
diprakarsai oleh Yusuf Mansyur.
"Saya kenal dengan ustad Zaitun
sudah lama sekali. Sebagian anggota Wahdah Islamiyah juga menjadi
pengelola Rumah Tahfidz di Sulawesi Selatan," kata dia.
Sedangkan
Ustad Bachtiar Nasir mengatakan seharusnya Indonesia patut bangga
dengan seorang seperti Zaitun Rasmin dan organisasi Wahdah Islamiyah.
"Saya
kenal baik keislaman yang dibawa oleh ustad Zaitun dan Wahdah Islamiyah
tidak membawa terorisme dan Indonesia sepatutnya bangga dengan beliau,"
ujar dia.
Bachtiar juga mempertanyakan sumber yang dipakai oleh Metro TV dalam menampilkan tabel jaringan teroris di Indonesia.
Sementara
Zaitun sendiri mengaku sedih dengan penayangan program Metro TV yang
menampilkan Wahdah Islamiyah beserta Zaitun Rasmin sebagai bagian dari
jaringan teroris.
"Saya secara pribadi sudah berkali-kali
mendapat tuduhan miring, bukan hanya teroris. Tapi ketika tuduhan
tersebut efeknya meluas seperti ditayangkan Metro TV, akan sangat
berpengaruh," kata Zaitun.
Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah memberikan klarifikasi dengan
membantah disebut sebagai jaringan teroris sebagaimana ditayangkan dalam
program News Story Insight (NSI) di Metro TV pada 3 Januari 2016 pukul
15.55 WIB.
Wahdah Islamiyah menuntut Metro TV meralat
pemberitaannya dengan memberikan kesempatan pada Zaitun untuk meluruskan
informasi, serta menuntut Metro TV meminta maaf.
Sejumlah ulama nyatakan Wahdah Islamiyah bukan teroris
Senin, 11 Januari 2016 20:39 WIB