Indonesia melalui Presiden Joko Widodo telah lebih dulu menyatakan ketertarikan mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade 2036 kepada Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach dalam pertemuan G20 di Bali, November lalu.
Sementara itu, Qatar secara resmi mengutarakan minat mereka untuk menggelar Olimpiade 2036 tak lama setelah sukses menyelenggarakan Piala Dunia 2022. Negara Teluk itu sebelumnya pernah mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade tiga kali pada 2016, 2020, dan 2032 namun tersisih dari Brazil, Jepang, dan Australia.
"Hubungan kami dengan Qatar sangat baik. Kami tidak melihat ini sebagai kompetisi. Kami sama-sama mempersiapkan diri karena Olimpiade bukan ajang yang selamanya (digelar di satu negara), artinya ada Olimpiade 2036, 2040, dan seterusnya," ungkap Okto di Kantor NOC Indonesia, Jakarta, Kamis.
"Tapi secara kesiapan, Indonesia bisa dibilang lebih siap karena kita juga memiliki banyak rekam jejak menggelar kejuaraan internasional. Indonesia selalu siap, secara ekonomi juga (siap) apalagi kita adalah negara G20," ujar dia menambahkan.
KOI bahkan akan melibatkan IOC dalam perencanaan pembangunan fasilitas penyelenggaraan Olimpiade 2036 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Langkah tersebut dilakukan agar sarana dan prasarana yang dibangun nanti sesuai untuk penyelenggaraan Olimpiade.
“Jadi itu adalah cara kami untuk mengikat mereka (IOC) sehingga mereka terlibat dari awal dalam mempersiapkan sarana dan prasarana Olimpiade 2036,” kata Okto.
Indonesia sebelumnya juga pernah mengajukan diri untuk menggelar Olimpiade 2032 namun kalah dari Australia.
Brisbane, Australia, sejak 24 Februari 2021 telah mendapat status tawaran pilihan IOC dan per 21 Juli 2021 diumumkan memenangi pencalonan.
Selain Qatar dan Indonesia, Mesir, Meksiko, dan Turki termasuk di antara negara-negara yang juga telah menyatakan minatnya menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia siap bersaing dengan Qatar dalam bidding Olimpiade 2036