Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Prof Komarudin Hidayat mengatakan bahwa semakin banyak ilmuwan, peneliti, dan sejarawan yang mulai menyadari penyebab utama radikalisme-terorisme lebih ke politik, ekonomi, hukum, dan sosial budaya.
“Banyak yang mulai menyadari bahwa penyebab utama aksi radikalisme-terorisme lebih kepada politik, ekonomi, hukum, dan sosial-budaya,” kata Prof Komarudin dalam seri Webinar Nasional yang digelar Moya Institute bertema “Radikalisme: Adakah Akarnya di Indonesia?”, dipantau dari Jakarta, Jumat.
Menurut Komarudin, alasan agama muncul setelah alasan lainnya, seperti rasa ketidakpuasan, kemarahan, dan ketidakseimbangan kelompok. Meski harus juga diakui, di kalangan umat beragama ada perbedaan dalam hal radikalisme karena menyangkut keyakinan.
Sedangkan pemerhati isu-isu strategis dan politik global Prof Imron Cotan menilai, banyaknya informasi tersebar di ranah maya menciptakan paradoks pilihan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rektor UIII sebut politik cenderung menjadi penyebab radikalisme