Gorontalo (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo H.M Muflih Fattah, Kamis, mengatakan pihaknya memberi penguatan moderasi beragama bagi para aparatur sipil negara (ASN) untuk mencegah munculnya paham radikalisme dan intoleransi di daerah itu.
Moderasi beragama merupakan sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, serta menghargai perbedaan, yang mana hal tersebut merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama.
“Saya berharap seluruh pejabat dan ASN, dapat merespon dan mengawal dengan baik program prioritas Kementerian Agama. Penguatan moderasi beragama harus jalan dan dikawal betul. Tidak boleh muncul paham-paham radikal dan intoleran yang bisa mencederai kondisi di daerah kita,” kata Muflih di Gorontalo.
Ia juga mengimbau ASN untuk menjalin kekompakan, kebersamaan, persaudaraan dan kasih sayang, yang menjadi modal kuat dalam mencegah radikalisme.
“Kasih sayang di antara sesama manusia sangat penting dalam mewujudkan visi-misi Kementerian Agama, serta menciptakan kedamaian dalam masyarakat. Kekompakan dan kebersamaan ini dapat kita tumbuhkan dengan berbagai cara yang kreatif dan positif,” tambahnya.
Hal lain yang menjadi perlu ditingkatkan, kata dia, adalah kolaborasi dan sinergi untuk menyukseskan program kemandirian pesantren.
“Kolaborasi untuk program kemandirian pesantren juga saya minta terus ditingkatkan, sehingga program-program Kemenag ini bisa membawa hasil menggembirakan,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga sedang merevitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Selain itu kami juga aktif melakukan transformasi digital di lingkungan Kementerian Agama, karena telah menjadi kebutuhan pokok di era majunya teknologi saat ini,” ujarnya.