Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Asian Development Bank, Takehiko
Nakao, menyatakan deregulasi ekonomi yang dijalankan pemerintahan Joko
Widodo memberikan pesan kuat bagi masyarakat internasional bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi meningkat.
Nakao, ditemui usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka,
Jakarta, Jumat, menegaskan bahwa Indonesia saat ini berorientasi menuju
pasar terbuka internasional yang kompetitif.
"Persepsi tersebut perlu dipandang sebagai kenyataan," kata Nakao.
Pemerintah telah meluncurkan paket kebijakan ekonomi X untuk
memperlonggar investasi, sekaligus meningkatkan perlindungan bagi usaha
mikro kecil menengah (UMKM) dan koperasi.
Selain itu, pemerintah juga menambah 19 bidang usaha yang
dicadangkan untuk usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK)
dalam revisi Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar
Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan
Persyaratan di Bidang Penanaman Modal atau yang lebih dikenal sebagai
Daftar Negatif Investasi (DNI).
Menurut Nakao, kebijakan itu akan berdampak besar kepada investasi
asing untuk langsung tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.
Presiden ADB itu juga optimistis dengan stabilitas ekonomi makro di Indonesia yang telah pulih dari tahun sebelumnya.
Dia melihat pengelolaan fiskal Indonesia sudah lebih stabil dari 2015.
"Hal ketiga yang perlu diperhatikan adalah reformasi fiskal,
pengelolaan dan investasi infrastruktur dengan memotong subsidi untuk
bahan bakar dapat mendorong pertumbuhan di sektor lain," kata Nakao
pula.
Nakao menjelaskan kebijakan penghentian subsidi bahan bakar minyak
tersebut dapat membangun ekonomi melalui sektor lain, yaitu
infrastruktur, pendidikan, dan energi tanpa mempengaruhi dasar kebijakan
fiskal.
ADB: deregulasi beri pesan kuat pertumbuhan ekonomi Indonesia
Jumat, 12 Februari 2016 17:30 WIB

ilustrasi