Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada bulan September 2022 sebesar 15,51 persen, naik 0,09 persen poin terhadap bulan Maret 2022 dan naik 0,10 persen poin terhadap September 2021.
"Jumlah penduduk miskin pada bulan September 2022 sebesar 187,35 ribu orang, naik 1,9 ribu orang terhadap Maret 2022 dan naik 2,75 ribu orang terhadap bulan September 2021," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, Kamis.
Persentase penduduk miskin di perkotaan pada bulan September 2022 tercatat sebesar 4,49 persen, naik 0,52 persen poin dari kondisi bulan Maret 2022 yang tercatat sebesar 3,97 persen.
Sementara persentase penduduk miskin di perdesaan pada bulan September 2022 tercatat sebesar 24,52 persen, naik 0,10 persen poin jika dibandingkan kondisi bulan Maret 2022 yang tercatat sebesar 24,42 persen.
Garis Kemiskinan Provinsi Gorontalo pada bulan September 2022 tercatat sebesar Rp434.961/kapita/bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp333.794, (76,74 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp101.167, (23,26 persen).
Ia menjelaskan, dalam pengukuran angka kemiskinan makro, garis kemiskinan digunakan sebagai besaran atau batas untuk mengelompokkan penduduk yang dapat dikategorikan sebagai miskin atau tidak miskin.
"Penduduk miskin didefinisikan sebagai penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah atau lebih rendah dari garis kemiskinan," ujar Hanif.
Garis Kemiskinan (GK) itu sendiri menurut Hanif, terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM).
Bila dilihat menurut daerah tempat tinggal, maka Garis Kemiskinan di daerah perkotaan pada September 2022 adalah sebesar Rp436.651 per kapita per bulan dan Garis Kemiskinan di daerah perdesaan sebesar Rp432.069 per kapita per bulan.
GKM untuk daerah perkotaan tercatat sebesar Rp321.061 dan perdesaan sebesar Rp342.791. GKBM untuk daerah perkotaan adalah sebesar Rp115.590 dan perdesaan sebesar Rp89.278, maka terlihat bahwa GKBM di daerah perkotaan relatif lebih tinggi.
Pada September 2022, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di daerah perkotaan maupun di perdesaan pada umumnya hampir sama yakni beras memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 25,67 persen di perkotaan dan 27,55 persen di perdesaan.
Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap GK di perdesaan, yaitu sebesar 11,28 persen dan terbesar ketiga di perkotaan yaitu sebesar 6,82 persen. Komoditi tongkol/tuna/cakalang memberikan kontribusi terbesar kedua di perkotaan yaitu sebesar 7,91 persen dan posisi ketiga di perdesaan dengan kontribusi 3,93 persen.
Komoditi cabe rawit memberikan kontribusi terbesar keempat baik di perkotaan maupun di perdesaan, yaitu masing-masing sebesar 4,29 persen dan 3,81 persen.
BPS : penduduk miskin Gorontalo bertambah pada September 2022
Jumat, 3 Februari 2023 8:03 WIB