Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya mengatakan, penataan Bandara Pohuwato, di Kabupaten Pohuwato, harus dilakukan untuk keperluan jangka panjang.
"Tata ruang Bandara Pohuwato diharapkan menjadi aset infrastruktur jangka waktu panjang. Saya minta proyek pembangunannya harus memperhatikan perkembangan daerah selama 30 hingga 40 tahun mendatang," kata Gubernur Ismail, di Gorontalo, Senin.
Menurutnya, sebelum ada pemukiman dan macam-macam di daerah bandara, agar dapat diperhitungkan dari sekarang. Misalnya di daerah sekitar ada hutan lindung dan lain sebagainya.
"Hitung semuanya dengan perencanaan yang baik untuk pemanfaatan hingga 30 atau bahkan 40 tahun ke depan," katanya.
Ia memimpin rapat koordinasi bersama para Kepala Balai Kementerian Perhubungan wilayah Gorontalo di aula Rumah Jabatan Gubernur. Sebab katanya, kehadiran Bandara Pohuwato bisa menjadi masalah setelahnya jika tata ruang tidak direncanakan dengan baik.
Dinas PUPR-PKP, Bapppeda, Kemenhub dan Pemda setempat diminta memetakan keperluan ruang dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi di masa depan.
"Saya lihat yang ada sekarang ya hanya keperluan sekarang. Kita jangan hanya membangun yang bisa kita nikmati, kita harus membangun yang bisa anak cucu kita nikmati. Maka kita perlu memperhitungkan semuanya, kesiapan lahan bermasalah di bagian mana semua harus selesaikan," katanya pula.
Pembukaan rute baru pesawat dari dan ke Pohuwato juga diminta segera disiapkan. Perlu ada koordinasi dengan pemerintah pusat dan maskapai supaya bandara itu bisa berfungsi tidak saja dibangun secara fisik.
Rapat koordinasi tersebut, menghadirkan tujuh orang Kepala Balai dan UPTD kantor Kementerian Perhubungan wilayah Gorontalo, juga kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro.***