Gorontalo (ANTARA) - Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek menggelar sosialisasi Kurikulum Merdeka bagi 150 guru dan operator sekolah di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Senin.
Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP Kemendikbudristek Zulfikri di Gorontalo mengatakan kegiatan itu dilakukan untuk menguatkan pemahaman mengenai implementasi Kurikulum Merdeka.
"Intinya adalah meningkatkan kualitas proses pembelajaran," ucap Zulfikri.
Ia mengungkapkan, kurikulum tersebut telah disiapkan, bisa diterapkan dalam situasi minim karena memberikan ruang yang luas kepada peserta didik untuk dapat berkembang sesuai dengan fitrah nya.
Menurut dia, kurikulum itu merupakan alat untuk memberikan layanan kepada setiap anak supaya tumbuh dan berkembang sesuai potensi masing-masing.
"Pendidikan yang baik itu memberikan kesempatan kepada anak untuk mengolah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga nya," ujar Zulfikri.
Sebelumnya kata dia, guru hanya terfokus pada materi kurikulum saja, namun sekarang lebih fokus pada anak peserta didik.
"Kurikulum yang harus menyediakan layanan yang fleksibel dan memenuhi kebutuhan anak," ungkapnya.
Zulfikri mengatakan, kalau dulu anak yang mengikuti kurikulum, tapi sekarang kurikulum yang mengikuti anak karena bagaimana pun mereka akan hidup di masa depan dengan persoalan yang lebih kompleks.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Elnino Husein Mohi dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo Lukman Kasim.