Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Ratusan nelayan di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, tidak berani melaut akibat gelombang laut tinggi terjadi di perairan tersebut.
Salah seorang nelayan setempat, Loe Poapa (42) belum lama ini mengaku bahwa sejak akhir pekan lalu terpaksa kembali ke darat karena tidak bisa mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, karena tinggi gelombang mencapai dua meter.
"Kami tidak mau ambil resiko untuk melaut, karena kecil resiko keselamatan jiwa. Untuk itu kami putuskan kembali ke daratan," katanya.
Akibatnya ratusan nelayan yang tinggal di pesisir ibukota di Kabupaten pohuwato tersebut, merugi hingga jutaan rupiah karena tidak mendapat hasil tangkapan.
Biasanya jika ikan melipah, Loe bisa mendapatkan hasil sebesar Rp2 juta. Namun jika ikan kurang, maksimal pendapatannya Rp500 ribu.
Besaran penghasilan tersebut akan dibagi dua bagian dengan pemilik perahu. Sementara setengah bagian itu dibagi lagi kepada empat temannya yang ikut membantu menangkap ikan.
"Beginilah nasib nelayan. Jika tidak melaut hari ini, maka kami tidak dapat hasil," ungkap Loe.
Meski ratusan nelayan tidak melaut, namun harga ikan di pasar lokal tidak mengalami kenaikan harga.
Hanya saja, jumlah yang mereka perdagangkan berkurang dari biasanya. "Saya hanya mendapat 32 kilogram," kata Adin Pomosu, salah satu pedagang ikan.