Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menyampaikan keberhasilan tersebut tidak lepas dari telah beroperasinya secara penuh Tangguh Liquefied Natural Gas (LNG) tiga train dengan produksi LNG rata-rata sebesar 2,1 miliar kaki kubik per hari dari tiga kilang pencairannya.
"Sejak April 2024, Tangguh LNG telah beroperasi penuh dengan tiga train. Mulai saat itu produksi tiap bulannya terus meningkat dan berhasil mencatatkan rekor produksi tertingginya yang di capai pada tanggal 31 Agustus lalu dan kini telah berhasil memproduksi LNG sebanyak 1.300 m3/jam dan bahkan mencapai 106 persen dari kapasitasnya," kata dia di Jakarta, Rabu.
Dirinya mengatakan, pencapaian tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) badan pelaksana yang mampu mengoperasikan Tangguh LNG secara optimal, serta pada akhirnya memberikan dampak positif berupa penambahan produksi gas nasional.
Hudi menyampaikan, fasilitas pengembangan gas terpadu Tangguh LNG menjadi kunci dari keberhasilan pencapaian target produksi, mengingat Tangguh merupakan kontributor produksi gas nomor satu dan menyumbang sekitar sepertiga produksi gas secara nasional.
Ia menjelaskan bahwa kontribusi Tangguh LNG mencapai lebih dari 2,5 kali lipat kontribusi KKKS lain yang berada di bawahnya, sehingga pihaknya memastikan akan terus menjaga operasional Tangguh LNG dengan baik sebagai bentuk kontribusi dalam menjaga pasokan energi sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.
Lebih lanjut, dirinya meyakini bahwa target produksi gas 12 (Billion Standard Cubic Feet per Day/BSCFD) di tahun 2030 bisa direalisasikan, mengingat temuan migas saat ini didominasi oleh penemuan gas, serta adanya upaya akselerasi yang terus dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS supaya setiap penemuan gas bisa segera diproduksi.
"Saat ini dan ke depannya proyek hulu migas didominasi proyek gas. Tahun 2024 saja dari target 15 proyek yang onstream, sebanyak 10 di antaranya adalah proyek gas. Oleh karena itu, kami yakin target produksi gas sebanyak 12 BSCFD di tahun 2030 bisa direalisasikan," ujar dia.
Selain itu, Hudi mengatakan, saat ini tren produksi gas terus meningkat, dan pemerintah telah menyetujui POD North Hub Development Project Selat Makassar yang diharapkan mulai berproduksi di tahun 2028, dengan puncak produksinya mencapai 1.000 MMSCFD.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: SKK Migas catat rekor produksi gas terbaru capai 7.399 juta MMSCFD