Gorontalo, (Antara Gorontalo) - Nasi jaha (lemang) dan dodol merupakan menu utama bagi warga keturunan Jawa Tondano (Jaton) yang merayakan lebaran ketupat di Gorontalo, Rabu.
Pantauan ANTARA, sejumlah warga yang berkunjung ke rumah-rumah warga yang merayakan lebaran ketupat itu di Desa Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo, menu nasi jaha dan dodol selalu dibawa pulang warga ketika berkunjung dan bersilaturahim.
Syahrain Datau, warga desa setempat mengatakan, nasi jaha adalah kuliner yang selalu disediakan saat lebaran ketupat.
"Sehari sebelum lebaran, kami sudah mulai memasaknya, karena biasanya saat malam sebelum hari H ketupat, sudah banyak tamu yang datang," ungkapnya.
Rahmat Masuli, warga lainnya menjelaskan, pada tahun ini ia hanya memasak 15 kilogram beras ketan untuk dijadikan nasi jaha.
"Karena dua kali gagal panen di daerah ini, produksi ketan berkurang dan harganya cukup tinggi, yaitu Rp15ribu/kilogram, biasanya saya dan keluarga memasak 50 kilogram beras," katanya.
Rahmat menjelaskan, untuk 15 kilogram beras ketan yang dimasak dibutuhkan hingga 30 butir kelapa untuk diambil santannya, selain itu untuk lauk, ia menyiapkan 10 ekor ayam dan daging sapi.
Sementara itu, warga Desa Ombulo, Raden Hulaihi, mengaku memasak 50 kilogram beras ketan untuk dijadikan nasi jaha.
"Kami memasak 50 kilogram beras ketan untuk disajikan saat Lebaran Ketupat, setiap tahun selalu ramai didatangi tamu, baik keluarga ataupun pengunjung, semua bebas untuk makan dirumah kami dan ini merupakan tradisi," tutupnya.
Nasi jaha adalah makanan yang terbuat dari beras ketan, santan kelapa beserta bumbu lainnya dan dimasukan kedalam bambu muda yang dilapisi daun pisang dan memasak nasi jaha dengan cara dibakar menggunakan kayu, sabut kelapa dan tempurung kelapa.
Sementara itu Saleh, warga Desa Yosonegoro menjelaskan, tiga hari sebelum perayaan Lebaran Ketupat, warga sekitar sudah mulai memproduksi dodol.
"Ini sudah menjadi tradisi kami, memasak dan membagikan dodol saat Lebaran Ketupat yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri," ucap Saleh.
Dodol terbuat dari tepung, kacang, santan kelapa dan gula merah yang dibungkus dengan daun woka, dengan perbandingan jika ingin membuat 10 kilogram dodol, dibutuhkan 30 butir kelapa dan 15 kilogram gula merah dan dimasak selama sembilan jam.
Warga Jaton itu merupakan hasil perkawinan sejumlah warga Jawa di zaman pembuangan pahlawan nasional Pangeran Diponegoro dan Kyai Mojo ke Tondano, Sulawesi Utara.
Kemudian terjadi kawin mawin antara warga Jawa dan Tondano dan banyak menyebar hingga ke Gorontalo.
Nasi Jaha-dodol Menu Utama Lebaran Ketupat Gorontalo
Kamis, 14 Juli 2016 9:25 WIB