"Masih ada waktu untuk mengejar belanja pengadaan PDN untuk tahun ini, dan saya yakin hasil tahun ini akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Menperin dalam acara Rapat Kerja Tim Nasional Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan realisasi serapan produk dalam negeri itu bisa diakselerasi karena masing-masing instansi di pemerintah pusat, daerah, BUMN, maupun BUMD sudah saling bersinergi untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri.
Selain itu, sistem peningkatan PDN juga sudah terbentuk dengan skema perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan sehingga bisa memacu penggunaan produk hasil industri domestik.
Lebih lanjut, Agus mengatakan guna meningkatkan serapan realisasi produk domestik, pihaknya terus mengupayakan menaikkan jumlah produk yang memiliki sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Sertifikasi ini dibutuhkan agar pelaku industri dalam negeri bisa mengikuti P3DN yang mewajibkan kementerian/lembaga/BUMN/BUMD menggunakan 40 persen dari nilai anggaran untuk membeli produk hasil industri domestik.
Kemenperin mencatat saat ini telah terdapat 43.724 produk ber-TKDN yang diverifikasi oleh lembaga verifikator independen dan juga terdapat 18.812 produk ber-TKDN dengan penghitungan TKDN khusus industri kecil.
Menurut Menperin, manfaat yang didapatkan apabila penggunaan produk dalam negeri dilakukan secara konsisten, akan secara langsung meningkatkan nilai investasi, menyerap tenaga kerja lebih banyak, memperkuat struktur industri, serta mendorong penerimaan pajak.
"Menyongsong transisi pemerintahan berikutnya, saya ingin berpesan agar kita harus teguh, kokoh, melindungi, dan siap pasang badan untuk produk dalam negeri. Program P3DN ini akan terus dilanjutkan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menperin yakini capai target belanja produk dalam negeri pada 2024