Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Petani Desa Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, siap mengembangkan padi organik karena dinilai memiliki nilai jual yang tinggi.
Ketua kelompok Tani Sulastri Modjo, Minggu mengatakan, harga jual beras organik di pasaran lokal mencapai Rp40 ribu per kilogram, berbeda jauh dengan beras biasa atau an organik yang hanya Rp 10 ribu per kilogram.
"Saat ini kelompok tani kami telah menanam satu hektare padi organik yang merupakan kerja sama kami bersama Bank Indonesia perwakilan Gorontalo, kedepan kami akan kembangkan menjadi dua hektare," katanya.
Ia mengatakan, sudah banyak anggota kelompok yang sudah melihat langsung hasil dari padi organik lebih bagus dari yang biasa.
"Saat kami panen, dan telah ditimbang, untuk satu hektare tersebut, kami memperoleh padi seberat 4,8 ton," ucap Sulastri.
Selain baik untuk kesehatan, harga jual beras organik juga sangat tinggi dibanding beras biasa, lanjut Sulastri.
"Kami akan terus menanam padi organik karena kami juga sudah dijamin oleh Bank Indonesia, mereka yang akan membantu kami untuk pemasarannya," jelasnya.
Untuk perawatannya, Sulastri mengatakan semua bahannya menggunakan bahan organik, seperti pupuk yang terbuat dari kotoran sapi yang dicampur dengan dedak dan gula.
"Dalam satu hektare, dibutuhkan delapan ton pupuk karena tanah kami yang sudah rusak akibat bahan kimia, atau asam tanahnya sudah tinggi," jelasnya.
Sedangkan untuk penanaman padi organik, Ia menjelaskan bahwa modal penanaman lebih murah organik.
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Suryono mengatakan, kedepan pihaknya akan mengembangkan penanaman padi organik ini secara besar-besaran dan meluas, tidak hanya di daerah Tuladenggi, namun hingga ke daerah lain.
"Saya yakin Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo memiliki komitmen untuk mendukung masyarakat Kabupaten Gorontalo dalam hal pengembangan pertanian dan dalam hal ini yaitu penanaman padi organik," kata Suryono.
Ia juga berharap, pihak Perbankan dari BRI dan Bank SulutGo untuk dapat membantu, karena mereka adalah mitra BI.
"Pasar beras organik sangatlah luas, memang untuk Gorontalo memang masih sedikit, tapi sebagian besar masyarakat menengah keatas suka dengan bahan organik, salah satunya beras," jelasnya.