Kabupaten Bone Bolango (ANTARA) - Perusahaan umum daerah (Perumda) Tirta Bolango memacu perbaikan pipa air bersih yang rusak akibat banjir bandang di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Pejabat sementara (Pjs) Direktur Perumda Tirta Bolango Safira Wartabone di Gorontalo, Sabtu mengatakan warga Kecamatan Kabila Bone dalam waktu dekat dapat segera kembali menikmati layanan air bersih.
"Pelayanan air bersih di Kabila Bole lumpuh akibat banjir bandang pada beberapa bulan lalu, yang mengakibatkan hanyutnya pipa sekitar 200 meter," ucap dia.
Ia menjelaskan saat ini proses pekerjaan pipa di Desa Botutonuo, Kecamatan Kabila Bone sudah mencapai 90 persen.
"Insya Allah segera akan dilakukan uji coba, sehingga kalau tidak ada hambatan layanan air bersih ini bisa kembali dinikmati sampai ke Desa Botubarani," kata dia.
Safira menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, tim TAPD dan DPRD Kabupaten Bone Bolango yang serius menanggapi masalah pelayanan air bersih dengan memberikan dana penyertaan modal pada tahun 2025.
Penyertaan modal itu kata dia, tentu akan gunakan sepenuhnya untuk perbaikan-perbaikan infrastruktur, karena sejak dibangun tidak ada perawatan sama sekali, sehingga dengan dana yang ada dapat memperbaiki layanan yang belum maksimal.
"Pelan-pelan kami perbaiki satu per satu, karena jika diperbaiki sekaligus tidak akan bisa mengingat perbaikan infrastruktur memerlukan biaya yang sangat besar," kata Safira Wartabone.
Sebelumnya, pada bulan Oktober 2024, terjadi banjir bandang yang berdampak di Kecamatan Kabila Bone, yakni Desa Huangobotu dengan jumlah korban terdampak 71 kepala keluarga yang terdiri dari 251 jiwa, serta 67 unit rumah terendam dan 30 unit lainnya mengalami rusak ringan dan berat.
Selanjutnya, di Desa Biluango terdapat 50 kepala keluarga dengan 173 jiwa yang terdampak, berikut 30 unit rumah yang terendam dan 5 unit lainnya mengalami kerusakan ringan dan berat.
Kemudian, desa ketiga yang terdampak, yakni Desa Modelomo, dimana terdapat 62 kepala keluarga yang terdiri dari 246 jiwa, dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak 55 unit.