Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji 2025 Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan pihaknya telah membentuk tim yang terdiri atas WNI di Arab Saudi untuk membantu mengoptimalkan pengawasan pelaksanaan haji 2025.
"Kami melibatkan WNI lokal yang bersedia menjadi relawan. Mungkin, nanti mereka akan diberikan honor uang makan. Mereka akan membantu pengawasan di titik-titik krusial, seperti tenda, penjemputan, dan rumah sakit," kata Dasco dalam rapat bersama Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Ia menyakini keberadaan tim tersebut akan mampu mengatasi beragam potensi kendala dalam pelaksanaan haji 2025, seperti komunikasi, soal penjemputan, transportasi, atau logistik makanan.
Hal itu, kata dia, karena tim yang terdiri atas WNI yang memang menetap di Arab Saudi itu lebih memahami daerah, bahasa serta karakteristik setempat, dibandingkan tim pengawas yang didatangkan dari Indonesia.
Dasco lalu menyampaikan hingga saat ini sudah ada sekitar 100 orang yang tergabung dalam tim tersebut.
"Saat ini, sudah terkumpul sekitar 100 orang untuk mendukung pengawasan haji," ujar dia.
Diketahui pada Haji 2025, keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama jamaah calon haji Indonesia direncanakan berlangsung pada 2 hingga 16 Mei 2025.
Pemerintah dan Panja Biaya Haji Komisi VIII DPR RI telah menyetujui Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp89,4 juta dan calon jamaah haji membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sebesar Rp55,4 juta per orang.
"Berdasarkan besaran BPIH, pada penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi sebesar Rp89.410.258,79," kata Ketua Panja Abdul Wachid saat membacakan simpulan rapat bersama Kementerian Agama pada Senin (6/1).
Komposisi BPIH itu terdiri atas biaya yang bersumber dari nilai manfaat pengelolaan keuangan haji per jamaah rata-rata sebesar Rp33.978.508,01 atau sebesar 38 persen dari rata-rata BPIH 2025. Lalu, Bipih rata-rata per jamaah sebesar Rp55.431.750,78 atau sebesar 62 persen dari BPIH Haji 2025
Biaya itu dialokasikan untuk pembiayaan penerbangan, biaya akomodasi jamaah di Mekkah serta Madinah, dan biaya hidup saat haji.
Apabila dibandingkan dengan biaya haji 2024, BPIH itu turun sebesar Rp4.000.027,21. Diketahui BPIH 2024 adalah sebesar Rp93.410.286 per jamaah. Sementara itu, Bipih 2025 mengalami penurunan sebesar Rp614.420,82 dari Bipih 2024 yang sebesar Rp56.046.171,60.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPR bentuk tim dari WNI di Saudi bantu optimalkan pengawasan Haji 2025