Moskow (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah
mengirim satu sistem rudal S-300 ke fasilitas angkatan lautnya di Kota
Tartus, Suriah, yang katanya ditujukan untuk meningkatkan keamanan.
"Sistem
rudal antipesawat S-300 itu memang sudah dikirim ke Republik Arab
Suriah," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov
dalam pernyataan, Selasa (4/5).
"Saya ingatkan bahwa S-300
hanyalah sebuah sistem pertahanan dan tidak menimbulkan ancaman bagi
siapa pun. Tidak jelas mengapa penempatan S-300 di Suriah diributkan
oleh kolega-kolega Barat kita," katanya.
Pengumuman tersebut
disampaikan saat perundingan mengenai kelanjutkan gencatan senjata yang
gagal ditunda oleh Washington karena dukungan Moskow kepada rezim di
Damaskus.
Juru bicara Pentagon Peter Cook mengatakan sistem rudal
Rusia itu tidak akan memengaruhi operasi serangan udara Amerika Serikat
melawan ISIS di Suriah utara, dan mempertanyakan mengapa Moskow
melakukan gerakan itu.
"Terakhir saya cek, Rusia menyatakan
tujuan utama mereka adalah memerangi ekstremisme, ISIL dan Nusra di
Suriah," katanya mengacu pada ISIS dan kelompok lain yang sebelumnya
disebut Al-Nusra Front.
"(Mereka) Tidak ada yang punya angkatan
udara... Jadi ini sesuatu yang akan kami amati hati-hati. Tapi harusnya
jelas bagi Rusia dan semua orang yang melakukan operasi di Suriah
seberapa serius kita berusaha mengamankan kru udara kita," katanya
sebagaimana dikutip kantor berita AFP. (mu)
Rusia kirim sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah
Rabu, 5 Oktober 2016 18:53 WIB