Kairo (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dan Penasehat Keamanan Nasional Inggris Jonathan Powell mengadakan pembicaraan di Kairo pada Kamis (2/1) untuk membahas situasi di Gaza, Suriah, dan Sudan.
Pertemuan itu juga membahas sejumlah cara untuk memperkuat hubungan kedua negara serta bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.
Abdelatty menyoroti upaya Mesir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata segera di Gaza, demikian disampaikan oleh kementerian.
Ia menekankan "perlunya pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut dan penghentian pelanggaran sistematis Israel terhadap warga Palestina, yang bertentangan dengan semua konvensi internasional," tambahnya.
Menlu Mesir juga menegaskan pentingnya "mencapai solusi yang adil dan menyeluruh atas masalah Palestina serta memastikan pembentukan negara Palestina yang merdeka berdasarkan perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya."
Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, tentara Israel terus melakukan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan hampir 45.600 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Terkait isu Suriah, Abdelatty menegaskan "dukungan penuh Mesir bagi rakyat Suriah, stabilitas negara tersebut, pelestarian institusi nasionalnya, serta penghormatan terhadap kesatuan dan integritas teritorialnya," menurut pernyataan itu.
Ia menekankan "pentingnya proses transisi politik di Suriah yang inklusif, dipimpin oleh warga Suriah tanpa campur tangan eksternal, dengan cara yang mendukung kesatuan dan stabilitas Suriah dengan seluruh komponennya yang beragam."
Menyoal Sudan, Abdelatty menyerukan gencatan senjata segera, percepatan pengiriman bantuan kemanusiaan, dan dukungan terhadap institusi negara nasional.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mesir dan Inggris bahas perkembangan di Gaza, Suriah dan Sudan