Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki), Hadi Tjahjanto, menekankan pentingnya program pembinaan atlet sejak usia dini dan sumber daya manusia (SDM) pelatih yang berkualitas untuk mencapai prestasi.
"Perguruan juga harus memantapkan program pembinaan yang meliputi usia dini, pemula, kadet, junior u-21, dan senior," kata Hadi di Jakarta, Sabtu.
Tidak hanya sekadar pembinaan biasa, Hadi juga menitikberatkan pada pola pembinaan yang terukur dan dilakukan secara berjenjang, bertingkat, dan berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar peningkatan kualitas atlet bisa terukur sesuai dengan standar yang ada.
"Dan perkuat sumber daya manusia pelatih yang ada," kata Hadi.
Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tersebut berharap setiap pelatih karate juga berupaya untuk mengembangkan diri mengikuti perkembangan zaman.
Dia tidak memungkiri bahwa penerapan sains dalam olahraga atau sport science juga harus dietarpkan di karate.
Hadi juga meminta agar perguruan karate memperbanyak kompetisi internal setidak-tidaknya satu kali dalam satu masa kepengurusan agar organisasi perguruan tersebut dianggap sehat.
Panglima TNI masa jabatan 2017-2021 itu menegaskan pentingnya pelaksanaan kompetisi internal minimal satu kali dalam satu masa kepengurusan. Menurutnya, kompetisi internal menjadi salah satu bentuk evaluasi dan pembinaan yang baik bagi anggota perguruan.
"Melaksanakan kompetisi internal perguruan minimal satu kali dalam satu periode kepengurusan," ujar Hadi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Forki tekankan pembinaan usia dini dan kualitas pelatih untuk prestasi