Tanjungpinang (ANTARA GORONTALO) - Noorlizah, istri Gubernur Kepulauan Riau
Nurdin Basirun sampai sekarang enggan menjadi Warga Negara Indonesia
(WNI), sebagaimana yang disarankan berbagai pihak.
Noorlizah yang diwawancarai di sela-sela acara Garuda Indonesia
Peduli Kanker Serviks dan HIV Aids di salah satu hotel di Tanjungpinang,
Kepri, Rabu mengatakan sampai saat ini belum bisa memutuskan apakah
tetap menjadi warga Singapura atau menjadi WNI, mengikuti status
kewarganegaraan suaminya.
"Nantilah," katanya saat ditanya apakah akan mengikuti status kewarganegaraan Nurdin Basirun.
Berdialog melayu Singapura, Noorlizah mengemukakan status
kewarganegaraan sekarang hanya seperti formalitas. Walaupun berwarga
negara Singapura tetap menjadi berbuat untuk Indonesia.
"Hati dan jiwa saya untuk Indonesia," ucapnya.
Dia tidak menjawab apakah kesulitan melaksanakan tugas-tugas
sebagai istri gubernur, terutama yang berhubungan dengan anggaran dan
rahasia negara.
Dia mengemukakan untuk berbuat kebaikan, tidak perlu ditanya warga negara seseorang.
"Untuk berbuat baik, tidak ditanya warga Indonesia atau warga
Singapura. Untuk membuat sesuatu yang sosial, kemanusiaan, yang
dibutuhkan keinginan," katanya.
Noorlizah juga membeberkan kewarganegaraan ayahnya untuk meyakinkan publik. Ayah Noorlizah asal Moro, Kabupaten Karimun.
"Jadi kalau bicarakan soal warga negara, tak kenal maka tak sayang. Bapak saya asal Moro," ujarnya.
Istri Gubernur Kepri enggan jadi WNI
Rabu, 9 November 2016 13:22 WIB