Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengupayakan untuk memperkuat kualitas SDM industri domestik, salah satunya dengan menerapkan skema industri 4.0 melalui unit vokasi yang dimiliki.
Industri 4.0 merupakan skema pemajuan bidang perindustrian dengan mengedepankan penggunaan teknologi digital, kecerdasan buatan, konektivitas, dan integrasi sistem di setiap aspek produksi.
"Penerapan industri 4.0 membutuhkan SDM yang terampil dalam bidang digitalisasi. Hal ini akan turut memacu sektor industri dapat lebih produktif dan inovatif sehingga bisa lebih berdaya saing global,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat.
Dikatakannya, dalam rangka menyiapkan SDM industri dengan kompetensi tersebut, Kemenperin sudah memfasilitasi infrastruktur dan sarana prasarana berbasis industri 4.0 melalui unit pendidikan di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) yang terdiri dari 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, dan sembilan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menperin menyatakan, BPSDMI sebagai unit kerja di lingkungan Kemenperin, bertugas mencetak SDM industri yang unggul, kompeten, dan berdaya saing global melalui dorongan penerapan teknologi industri 4.0 pada unit pendidikannya.
Dari hasil penerapan skema tersebut, dua orang siswa vokasi Kemenperin yaitu Fikri Haykal Fahreza dan Muhammad Chairil Fathir mampu mewakili Indonesia dalam kompetisi bidang industri 4.0 pada World Skills Competition (WSC) 2024 di Lyon, Prancis.
Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan mengatakan, ajang kompetisi terbesar dan bergengsi di dunia tersebut diikuti sebanyak 69 negara dengan 1.400 kompetitor pada 62 jenis keahlian yang dilombakan.
“Keikutsertaan dua siswa di ajang WSC ini adalah wujud nyata komitmen Kemenperin dalam upaya akselerasi penerapan teknologi industri 4.0,” katanya.
Pada WSC 2024, Fathir dan Fikri berhasil meraih peringkat ke-13 dengan total nilai perolehan 685 poin, mengalahkan berbagai negara maju seperti Inggris, Finlandia, Jepang, dan Korea.
“Mereka tidak hanya meraih prestasi tingkat internasional, tetapi juga sukses mengukir sejarah sebagai wakil satu-satunya dan yang pertama mewakili Indonesia dalam bidang lomba industri 4.0,” katanya.
Masrokhan menyampaikan, pihaknya terus meningkatkan penerapan teknologi industri 4.0 dalam pembelajaran di unit vokasi, sehingga dapat mencetak lebih banyak SDM industri yang berdaya saing global dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
Ia menyatakan, saat ini BPSDMI juga tengah menyiapkan unit pendidikannya untuk dapat kembali mengikuti seleksi dan berpartisipasi di WorldSkills Asean 2025 di Manila dan WSC 2026.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenperin perkuat SDM lewat penerapan industri 4.0 di unit vokasi