Jakarta (ANTARA) - Los Angeles Lakers mengawali musim dengan performa yang kurang meyakinkan meski tidak pernah berada di bawah 50 persen kemenangan.
Setelah menjalani 40 pertandingan dengan rekor 22-18 (22 menang, 18 kalah), Lakers tampak seperti tim yang berada di papan tengah, bukan penantang gelar. Namun, dalam dua bulan terakhir, mereka bertransformasi besar yang menjadikan tim dengan histori 17 gelar juara itu sebagai salah satu tim paling berbahaya di NBA.
Dengan catatan 20 kemenangan dari 27 pertandingan terakhir, Lakers kini memiliki efisiensi permainan yang jauh lebih baik, terutama dalam bertahan. Sejak 20 Januari, mereka telah menahan lawan-lawan mereka dengan tingkat efektivitas tembakan terendah di liga.
Tidak hanya itu, kedatangan Luka Doncic juga menambah daya ledak tim, terutama dalam serangan.
Berikut adalah beberapa faktor kunci yang menjadikan Lakers tim yang patut diperhitungkan menjelang babak playoff.
1. Peningkatan pertahanan yang signifikan
Lakers melonjak signifikan dalam pertahanan, terutama di paint area. Jika sebelumnya lawan mereka bisa mencetak poin dengan mudah di dekat ring, kini Lakers mampu membatasi peluang tersebut. Lawan mereka kini hanya mampu mencetak 54,5 persen tembakan di paint area, turun dari 58 persen pada paruh pertama musim.
Tak hanya di dalam, Lakers juga lebih disiplin dalam mengawal tembakan luar busur. Dalam 27 pertandingan terakhir, mereka hanya membiarkan lawan memasukkan 32,5 persen tembakan tiga angka, jauh lebih rendah dibandingkan angka 36,6 persen yang mereka izinkan sebelumnya.
Meskipun ada faktor keberuntungan dalam statistik ini, perubahan pola pertahanan yang lebih ketat dan disiplin telah membantu Lakers berkembang sebagai unit yang lebih solid.
Salah satu momen yang menegaskan peningkatan ini terjadi pada kemenangan mereka melawan New York Knicks, ketika mereka berhasil menahan tim dengan salah satu serangan terbaik di liga hanya mencetak 49 poin di babak kedua. Pemain seperti Gabe Vincent, Jaxson Hayes, dan Dorian Finney-Smith memainkan peran penting dalam menjaga pertahanan tetap rapat.
2. Luka Doncic sebagai pembeda
Akuisisi Luka Doncic dari Dallas Mavericks menjadi titik balik bagi Lakers. Meski harus kehilangan big man mereka, Anthony Davis, dalam proses pertukaran ini, Lakers mendapatkan seorang pemain yang bisa membawa mereka ke level yang lebih tinggi dalam menyerang.
Sejak Doncic bergabung pada 10 Februari, Lakers meningkat signifikan dalam efisiensi serangan mereka. Doncic mencatatkan angka penggunaan bola yang tinggi dan memimpin tim dalam menit penguasaan bola.
Namun, keberadaannya juga membuka peluang bagi pemain lain untuk berkembang. Austin Reaves dan LeBron James kini memiliki lebih banyak kebebasan dalam mengatur serangan, menjadikan Lakers lebih sulit ditebak oleh lawan.
Kedatangan Luka Doncic ke Lakers bukan hanya menambah mesin poin bagi tim, namun juga perancang serangan yang bisa mendongkrak performa pemain seperti LeBron James yang kini berusia 40 tahun jadi terasa seperti kembali ke masa mudanya lagi. Tidak jarang Doncic menampilkan umpan-umpan istimewa yang menciptakan decak kagum para penggemar.
Dengan tiga playmaker utama di lapangan, Lakers dapat menjalankan serangan yang lebih bervariasi. Tim lawan kini tidak bisa hanya fokus menghentikan LeBron atau Doncic, karena ada pemain lain yang siap mengambil alih permainan.
3. Kedalaman dan variasi
Salah satu faktor yang membuat Lakers lebih menakutkan adalah kedalaman skuad mereka. Meski kehilangan Davis, Lakers tetap memiliki postur yang besar. Dalam rotasi utama mereka, hanya Gabe Vincent yang memiliki tinggi di bawah 195 centimeter, menjadikan mereka salah satu tim dengan lineup paling fisikal di NBA.
Selain itu, keberadaan pemain-pemain seperti Finney-Smith dan Hayes memberikan Lakers fleksibilitas dalam bertahan. Mereka bisa menjalankan strategi pertahanan yang berbeda-beda bergantung pada lawan yang dihadapi, sesuatu yang menjadi kelemahan mereka di awal musim.
4. Konsistensi di kandang dan rekor melawan tim kuat
Lakers telah menunjukkan dominasinya saat bermain di kandang sendiri. Mereka telah memenangkan 15 dari 16 pertandingan terakhir di Crypto.com Arena, dengan satu-satunya kekalahan datang sebelum jeda All-Star saat menghadapi Charlotte Hornets.
Selain itu, Lakers juga terbukti bisa bersaing dengan tim-tim papan atas. Mereka memiliki rekor 19-14 dalam pertandingan melawan tim-tim yang saat ini memiliki persentase kemenangan di atas 50 persen.
Mereka bahkan sempat mencatatkan 11 kemenangan beruntun melawan tim-tim kuat sebelum kalah dari Boston Celtics saat LeBron absen karena cedera.
Jalan menuju Playoff
Saat ini, Lakers masih memiliki 15 pertandingan tersisa untuk memastikan posisi mereka di klasemen akhir. Sembilan dari pertandingan tersebut akan mempertemukan mereka dengan tim-tim yang memiliki rekor kemenangan lebih baik, termasuk dua pertandingan kandang melawan Milwaukee Bucks dan Denver Nuggets. Laga-laga ini akan menjadi ujian terakhir bagi Lakers sebelum memasuki babak playoff.
Dengan peningkatan pertahanan yang signifikan, kehadiran Luka Doncic, kedalaman skuad, dan rekam jejak yang baik melawan tim-tim elit, Lakers kini bukan lagi hanya tim dengan nama besar. Mereka telah berevolusi menjadi salah satu kandidat kuat untuk bersaing memperebutkan gelar juara musim ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lakers dan transformasi menuju tim penantang gelar