Batang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan
pengibaran bendara Organisasi Papua Merdeka (OPM) oleh seorang oknum di
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne, Australia,
merupakan tindakan kriminal murni.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai meninjau pembangunan tol
Batang-Semarang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Senin siang.
"Itu urusan dalam negeri Australia, itu urusan kriminal, tidak ada hubungannya dengan NKRI, enggak ada," kata Presiden.
Kepala Negara mengaku sudah mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri RI terkait hal itu.
Bahkan diketahui Pemerintah Australia telah menambahkan jumlah
personel aparat keamanan untuk mengamankan kawasan KJRI Melbourne yang
sempat diterobos oleh oknum pada Jumat (6/1) tersebut.
"Dan sekarang saya sudah mendapatkan laporan dari Menlu (tentang)
penambahan aparat keamanan dari Australia untuk kanan kiri. Saya kita
itu urusan dalam negeri Australia," katanya.
Ia menegaskan kembali insiden tersebut sebagai urusan dalam negeri Australia.
Presiden Jokowi menambahkan ia telah meminta Menlu untuk
menyampaikan permintaan kepada Pemerintah Australia agar mengambil
tindakan untuk mencegah agar kejadian serupa tak terulang.
"Menlu sudah menyampaikan ke sana permintaan itu," kata Presiden.
Presiden: pengibaran bendera OPM tindakan kriminal
Senin, 9 Januari 2017 16:23 WIB