Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan Thailand merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara dengan cara unik menghadirkan pertunjukan kebudayaan bertajuk "Thai–Indonesian Joint Cultural Performances" menjadikan budaya sebagai bahasa universal untuk berekspresi.
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha menyebutkan kolaborasi yang menyatukan para seniman baik dari Indonesia maupun Thailand tersebut diharapkan bisa terus berlanjut tidak hanya melalui satu kegiatan tapi beragam kegiatan budaya lainnya sebagai bentuk diplomasi budaya.
"Saya berharap kerja sama budaya kita akan terus berlanjut di masa depan, misalnya, melalui residensi seniman, di mana seniman kita bisa belajar di Thailand dan begitu pula sebaliknya," kata Giring Ganesha dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.
Secara khusus, membahas perayaan diplomatik antara Indonesia dan Thailand lewat budaya, Wamenbud Giring menyampaikan bahwa selebrasi itu telah dirayakan sejak 7 Mei 2025.
Saat itu, Indonesia mendapat kehormatan besar untuk menerima hadiah budaya yang memiliki nilai spiritual dan keilmuan yang luar biasa - Pembacaan Fonetik Tipitaka Saj-jhā-ya Sedunia, simbol kebijaksanaan dan persahabatan yang mendalam dari Kerajaan Thailand.
"Kami juga sangat senang dapat menjadi tuan rumah bersama untuk pameran 'Ekspresi Hati dan Pikiran' di Galeri Nasional Indonesia," aku Wamenbud.
Wamenbud Giring Ganesha menyatakan Indonesia ke depannya akan terus menjunjung budaya sebagai salah satu jalur diplomasi mempererat hubungan dengan negara sahabat termasuk Thailand sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
"Beliau (Presiden Prabowo) selalu mengatakan kepada saya bahwa budaya adalah soft power yang dapat memperkuat diplomasi dan membawa nama baik bangsa ke dunia,"ujar Giring.
Pertunjukan "Thai–Indonesian Joint Cultural Performances" di Gedunng Kesenian Jakarta, Kamis (17/7), merupakan rangkaian dari selebrasi tersebut bertujuan memperkuat persahabatan antar dua negara dengan menumbuhkan rasa saling menghargai melalui budaya antara masyarakat Thailand dan Indonesia.
Wakil Menteri Kebudayaan Thailand Ploy Tanikul mengapresiasi kinerja kolaboratif antara Kementerian Kebudayaan RI dan Kementerian Kebudayaan Kerajaan Thailand karena mampu mengemas kegiatan secara istimewa merayakan hubungan diplomasi kedua negara.
“Pertunjukan malam ini merupakan buah dari kolaborasi kreatif antara Departemen Seni Rupa Thailand dan para sahabat budaya dari Indonesia. Bersama, mereka telah menciptakan sebuah pertunjukan yang tidak hanya indah secara artistik, tetapi juga menggambarkan semangat, keindahan, dan persahabatan antara kedua negara kita,” kata Ploy Tanikul.
Rangkaian pertunjukan terbagi dalam tiga babak. Babak pertama menampilkan Blessing Dance dari kedua negara: “Ram Auy Phon” dari Thailand dan “Puspa Mekar” dari Bali, Indonesia.
Kedua tarian ini menyimbolkan keindahan, keramahtamahan, serta harapan akan keberkahan dan kedamaian dalam menyambut persahabatan kedua bangsa.
Babak kedua menampilkan pertunjukan lintas budaya yang sangat istimewa memadukan antara seni Khon Thailand dan Ramayana Jawa dari Indonesia, dengan episode khusus bertajuk “Sarpakenaka Ko Suek”. Mengangkat kisah penculikan Sinta dan pertempuran antara pasukan raksasa dan pasukan kera.
Babak ketiga menghadirkan Friendship Dance, yaitu pertunjukan tari-tarian dari berbagai suku di Thailand dan Indonesia, termasuk tarian dari Sumatera, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua.
Para penari dari kedua negara kemudian bersatu dalam tarian Ram Wong, yang melambangkan semangat kebersamaan, persahabatan, dan keharmonisan antarbangsa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RI-Thailand rayakan 75 tahun hubungan diplomatik lewat kebudayaan