Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, akan segera menata Kelurahan Limba B menjadi kawasan asri dan bebas dari kesan kumuh, melalui program "kota tanpa kumuh" (Kotaku).
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengatakan, kompleks di kelurahan itu dianggap tidak sehat lagi. karena banyak rumah-rumah yang berdiri diatas badan jalan.
Untuk itu ia akan membangun rumah susun berlantai empat yang diperuntukan kepada masyarakat, agar Kelurahan itu bebas dari kesan kumuh.
"Langkah pertama kami adalah mengeruk semua saluran sehingga sudah bisa ditata dengan baik. Selanjutnya kompleks itu akan kami jadikan lokasi wisata kuliner yang menyajikan makanan lokal serta berbagai jenis lainnya," ucapnya.
Itu akan menjadikan kawasan sebagai salah satu karya terbaik dalam kepemimpinannya sebagai wali kota. Hal itu sebagai wujud nyata Pemkot Gorontalo kepada masyarakat yang memberikan ruang dan tempat tinggal yang layak dan bebas kumuh.
Program Kotaku tidak hanya berlaku di Kelurahan Limba B. Program itu nantinya akan berlanjut di Kelurahan Biawu dan Ipilo. Karena tiga lokasi itu yang akan didanai pemerintah pusat melalui APBN, yang dikucurkan lewat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP). Masing-masing kawasan diberi anggaran Rp500 juta.
"Sebelumnya kami telah mengusulkan 12 kawasan yang terindiksi kawasan kumuh ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakayat. Namun hanya tiga lokasi yang disetujui setelah tim dari pusat melihat langsung di lokasi usulan," ujar Marten.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah pusat sementara menyiapkan petunjuk teknis (juknis) serta petunjuk pelaksana (Juklak), untuk melaksanakan program Kotaku. Termasuk di dalamnya menyiapkan surat perencanaan pejabat pengelolah kegiatan.
Sedangkan Pemkot Gorontalo saat ini sudah membentuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang bernaung di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.
"Melalui dinas itu, kami juga lagi giat-giatnya mengawasi program pembangunan rumah susun yang didanai APBN. Rumah susun itu terletak di Kelurahan Buliide. Pembangunannya sudah mencapai 91 persen karena sudah mencapai atap. Namun masih membutuhkan anggaran tambahan, sehingga bisa menyelesaikan program seluruhnya," tambahnya.