Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak
masyarakat untuk menjaga marwah dan martabat para pemuka agama yang ada
di tengah publik.
"Semua kita, khususnya elit negeri ini, haruslah senantiasa
menjunjung tinggi ajaran agama, menjaga simbol-simbol agama dan
menghormati para pemuka agama," kata Lukman sebagaimana siaran persnya
di Jakarta, Kamis.
Maka, lanjut dia, wajar jika para pemuka agama mendapat tempat khusus di tengah kehidupan bermasyarakat.
Menurut dia, masyarakat Indonesia sangat religius dengan agama menjadi ruh sekaligus jiwa bangsa.
"Salah satu bentuk penghormatan itu adalah tidak mempermalukan
mereka sedemikian rupa. Sebab, risikonya amat besar. Misalnya,
menimbulkan gejolak dan kegaduhan yang semakin kontraproduktif bagi
persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.
Dia mengatakan kegaduhan akan menguras energi ke arah yang tidak semestinya sehingga pembangunan jadi terhambat.
Menag mengatakan Indonesia memang bukan negara agama tapi agama menempati posisi penting dalam sejarah perjalanan bangsa.
Pesan agama, kata Lukman, bahkan mewarnai Pancasila dan UUD 1945
yang menjadi dasar negara. Sementara Bhineka Tunggal Ika mengandung
pesan keagamaan kuat tentang pentingnya menghargai keragaman karena itu
adalah kehendak Yang Maha Kuasa.
"NKRI adalah pengejawantahan dari kesadaran bersama untuk terus
menjaga persatuan bangsa dan negara karena cinta Tanah Air adalah bagian
dari nilai keimanan dalam beragama," kata dia.
Ulama, kata dia, harus dijunjung oleh umara karena ulama adalah pembimbing umat.
Menag ajak masyarakat hormati pemuka agama
Kamis, 2 Februari 2017 16:43 WIB