Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa
pemerintah berusaha keras dan bertekad mengurangi angka putus sekolah di
kalangan anak usia sekolah di Indonesia.
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey
Machmudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu,
mengatakan Pemerintah terus mengupayakan akses pelayanan pendidikan yang
merata bagi seluruh pelajar di Tanah Air.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan
bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah dari keluarga
kurang mampu dan yatim piatu.
"Kita ingin anak-anak ini semuanya jangan sampai ada yang tidak
sekolah," ujar Presiden Joko Widodo kepada para jurnalis setelah
membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Sleman dan sekitarnya.
Kepala Negara pun mengingatkan bahwa dalam era persaingan global
seperti sekarang ini, kualitas sumber daya manusia Indonesia harus terus
ditingkatkan.
Bahkan, menurut data yang diterima, saat ini sebesar 42,5 persen
tenaga kerja Indonesia adalah lulusan SD, sedangkan 66 persen lulusan
SD-SMP, dan 82 persen lulusan SD-SMP-SMA-SMK.
"Ini yang harus diperbaiki," ucapnya.
Dengan memberikan bantuan KIP, pemerintah berharap semua anak dapat
memiliki akses pendidikan yang sama sehingga kualitas dari tenaga kerja
akan meningkat.
"Agar semua anak bisa akses ke pendidikan, terlayani oleh pendidikan
kita. Saya kira kesana, baru beberapa sekolah diarahkan untuk sisi
perbaikan kualitas. Jadi ada yang diurusi kualitasnya tetapi juga urusan
anak harus, sekolah itu harus," kata Presiden.
Untuk sekolah kejuruan, Presiden ingin siswa lebih banyak lagi belajar praktek di lapangan.
"Gurunya juga harus guru yang produktif, artinya guru yang bisa
melatih. Misalnya pemasaran, melatih yang berkaitan dengan IT Komputer,
yang berkaitan dengan 'assembling' otomotif, yang berkaitan dengan
pelatihan bangunan, dengan elektronika," kata Presiden.
Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo membagikan 1.190 KIP bagi
para siswa yatim piatu dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul,
Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
Pembagian dilakukan di SMK Negeri 1 Tempel di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Besar bantuan yang diberikan adalah Rp450 ribu untuk siswa SD, Rp750
ribu untuk siswa SMP dan Rp1 juta untuk siswa SMA dan bantuan tersebut
baru dapat diambil pada Juni-Juli 2017.
"Gunakan uang yang ada di kartu ini untuk keperluan sekolah. Jangan
sampai memakai uang di kartu ini untuk membeli pulsa. Hati-hati, kalau
ketahuan dicabut kartunya," kata Presiden.
Presiden berpesan agar para siswa dapat belajar dengan baik agar menjadi generasi yang cerdas dan siap bersaing.
Usai acara pembagian KIP tersebut, Presiden Joko Widodo beserta
rombongan langsung melanjutkan perjalanan menuju Stadion Maguwoharjo,
Kabupaten Sleman.
Di sana, Presiden Joko Widodo akan melakukan tendangan pertama sebagai tanda dimulainya Piala Presiden 2017.
Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko
Widodo dalam kegiatan ini, di antaranya Menteri Koordinator bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi,
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur DI Yogyakarta Sri
Sultan Hamengkubuwono X.
Presiden Jokowi bertekad kurangi angka putus sekolah
Sabtu, 4 Februari 2017 21:09 WIB