Jombang (ANTARA GORONTALO) - Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farid Moeloek
mengajak santri untuk peduli dan selalu menjaga kesehatan telinga dengan
membersihkannya, sebagai upaya mencegah dari kerusakan dan terjadinya
gangguan pendengaran.
"Selama ini banyak anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran
karena kotoran telinganya sudah mengeras. Kotoran atau serumen tersebut
bisa dikeluarkan dengan bantuan dokter THT," katanya dalam acara bakti
kesehatan nasional telinga, pendengaran dan mata oleh Perhimpunan Dokter
Spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan, Bedah Kepala dan Leher
Indonesia (Perhati KL) di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang,
Jawa Timur, Sabtu.
Ia juga menyebut, selain kotoran dan kebisingan, telinga anak-anak
saat ini juga terancam gangguan akibat pemakaian gawai (gadget). Ia pun
mengingatkan, agar masyarakat dan santri selalu menjaga kesehatan
telinga.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhati KL Soekirman
Soekin mengatakan para dokter di bawah organisasi ini akan melakukan
kegiatan bersih-bersih telinga.
"Kami melibatkan 200 dokter spesialis THT dan mata yang datang dari
berbagai daerah. Dalam tiga hari ke depan, tim kami akan melakukan
kegiatan bersih-bersih telinga (BBT) bagi 5.000 santri," ujar Soekirman.
Pihaknya juga sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan
dalam kegiatan ini. Ia berharap, kegiatan ini akan memberikan manfaat,
teruatama bagi yang membutuhkan.
Dalam kegiatan itu, selain meresmikan bakti kesehatan nasional,
Menkes Nila juga menyerahkan secara simbolis 2,5 ton makanan tambahan
bagi 1.400 santri di Pesantren Tebuireng.
Selain itu, Menkes juga menyerahkan bantuan 500 alat bantu dengar
yang diberikan oleh Starkey Foundation", yayasan internasional berbasis
di Amerika dan "THT Promotif Kit" dari BPJS Kesehatan.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten
Jombang KH Sholahudin Wahid mengaku sangat bangga dengan adanya kegiatan
ini, terlebih lagi diselenggarakan di Pesantren Tebuireng.
Gus Sholah, sapaan akrab KH Sholahudin Wahid, juga menyebut, di
Pesantren Tebuireng juga ikut berpartisipasi dalam program pemerintah,
untuk selalu menjaga kesehatan, salah satunya kampanye keluarga
berencana dan larangan merokok.
"Pesantren Tebuireng juga telah lama memelopori larangan merokok di lingkungan pesantren," ungkap adik kandung Gus Dur ini.
Dalam acara itu, selain Menkes, juga terdapat Kepala Dinas
Kesehatan Jawa Timur Kohar Hari Santoso, Wakil Bupati Jombang Mundjidah
Wahab dan jajarannya, Direksi BPJS Kesehatan, serta sejumlah tamu
undangan lainnya.
Menkes ajak santri peduli kesehatan telinga
Sabtu, 11 Maret 2017 21:47 WIB