Bengkulu (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), Wihaji menyoroti tren childfree atau ingin menikah, namun tidak ingin memiliki anak di kalangan muda.
"Ini memang bagian dari isu yang kita perhatikan bahwa 71 ribu perempuan Indonesia menginginkan childfree. Apa itu childfree, pingin menikah, tapi tidak pingin punya anak," kata Mendukbangga Wihaji di Bengkulu, Jumat.
Mendukbangga Wihaji menyampaikan ada tiga persoalan yang membuat kaum muda saat ini tertarik dengan tren tersebut. Fenomena child ree itu dipicu oleh persoalan kecemasan psikologis, ada kecemasan ekonomi, ada kecemasan fisik atau kesehatan pada kalangan muda.
"Tentu, tiga kecemasan ini harus saya jawab. Saya punya program namanya Tamasya, taman asuh sayang anak. Mereka yang takut anaknya nanti ketika punya anak, mereka berhenti kerja, saya siapkan tempat penitipan anak, yang barangkali tidak bisa mengasuh anak, kita siapkan tempat mengasuh anak," ucapnya.
Intinya, menurut Menteri Wihaji, negara hadir, pemerintah hadir, dalam membantu dan mendukung rakyat menghadapi tantangan serta permasalahan yang terjadi.
"Tamasya adalah jawaban dari masyarakat yang cemas karena childfree. Saya selaku manusia menghormati (pilihan) childfree, dan selaku menteri harapan saya, ayo ini adalah kehidupan, kita jalani dengan berbagai dinamikanya dan dialektikanya, insya Allah akan baik-baik saja," kata dia.
Mendukbangga, Wihaji memberikan kuliah umum bertema "Membangun Generasi Berencana: Mahasiswa sebagai Agen Perubahan Pembangunan Keluarga" yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna (G5G) Universitas Bengkulu.
Menteri Wihaji menegaskan mahasiswa memiliki peran strategis sebagai penggerak dalam upaya mewujudkan keluarga berkualitas. Ia menyampaikan pembangunan keluarga merupakan fondasi bagi terciptanya sumber daya manusia yang unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa. Kesadaran untuk merencanakan masa depan, memahami kesehatan reproduksi, serta membangun keluarga yang siap secara mental dan ekonomi harus dimulai sejak dini," ujar Menteri Wihaji
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendukbangga soroti tren "childfree" di kalangan muda
