Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengatakan peningkatan keterampilan guru, digitalisasi pembelajaran serta kesejahteraan dan perlindungan profesi guru harus menjadi prioritas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Demikian disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Guru Nasional 2025 bertajuk "Guru Penjaga Masa Depan Bangsa: Memperkuat Karakter, Ilmu, dan Demokrasi" di Gedung Nusantara V, Kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu. Acara itu diikuti lebih dari 600 guru baik secara fisik maupun daring dari penjuru Indonesia.
Ibas dikutip dari keterangan tertulisnya mengapresiasi atas peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus membentuk karakter generasi penerus di era perubahan teknologi yang begitu cepat.
Ia menegaskan bahwa guru merupakan penjaga masa depan bangsa serta pilar utama pendidikan yang menentukan kualitas dan arah kemajuan Indonesia ke depan.
Lebih lanjut, Ibas juga menekankan pentingnya peran guru sebagai pilar utama dalam tujuan bernegara.
"Hari ini, kita berkumpul untuk menghargai peran luar biasa para guru di seluruh Indonesia yang telah menjadi bagian dari tujuan bernegara," tuturnya sembari mengutip amanat Konstitusi Pasal 31 UUD NRI 1945 mengenai hak pendidikan bagi seluruh warga negara.
Menurutnya, guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembentuk masa depan bangsa.
"Guru adalah cahaya yang menuntun perjalanan hidup generasi penerus bangsa. Guru, membentuk dan menuntun masa depan bangsa ini. Hari Guru adalah momen untuk mengingat kembali betapa berharganya peran guru dalam hidup kita. Meskipun bekerja dalam diam, jasanya terasa sepanjang hayat," ucap Ibas.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan kompetensi melalui pelatihan berkelanjutan yang adaptif terhadap perkembangan era digital, terutama bagi guru SD yang berperan besar dalam membangun fondasi karakter anak sejak dini.
Pendekatan pembelajaran menyenangkan dan berkarakter (fun learning berkarakter) diyakini menjadi kunci untuk menciptakan generasi unggul-cerdas secara akademik, kuat secara moral serta berdaya saing dalam menghadapi masa depan.
Ia menekankan bahwa guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai moral yang menjadi fondasi bangsa. Di tengah tantangan digital dan perubahan budaya saat ini, menurut Ibas, guru tetap menjadi kompas bangsa.
"Di era perubahan yang cepat, guru menjadi penuntun arah, memastikan setiap anak bisa menapaki jalan yang benar. Oleh karena itu, menjaga guru sama artinya menjaga masa depan bangsa," kata Ibas.
Turut hadir dalam acara tersebut, yakni Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof. Komarudin yang menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan kebangsaan sejak usia dini berkelanjutan melalui integrasi Empat Pilar MPR RI.
Ia pun merekomendasikan beberapa poin untuk pendidikan karakter. "Penguatan kapasitas guru, kurikulum pembelajaran yang tematik dan fleksibel, kultur sekolah pancasila, sistem evaluasi, penguatan kemitraan sekolah, penyediaan ruang bermain, dan kolaborasi MPR RI-perguruan tinggi LPTK," tuturnya.
Salah satu peserta, Kepala Sekolah SDN 2 Selawi Purwakarta Cecep Rudi Hartono mengapresiasi terkait peningkatan kesejahteraan guru, percepatan sertifikasi bagi guru honorer serta perlindungan hukum agar tenaga pendidik tidak mudah terjerat pidana dalam menjalankan tugas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ibas: Kesejahteraan guru jadi prioritas wujudkan Indonesia Emas 2045
