Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault
menepis pernyataan "bohong dan propaganda" dari Presiden Suriah Bashar
al-Assad bahwa serangan gas kimia ke Idlib yang disebut dilakukan
pemerintah Suriah adalah "100 persen fabrikasi (rekayasa)".
Suriah
juga membantah telah melancarkan serangan itu, sebaliknya menuduh AS
dan sekutu-sekutunya merekayasa serangan itu untuk membenarkan serangan
udara AS ke pangkalan udara Suriah.
Menurut Assad, militer Suriah sudah menyerahkan seluruh senjata kimianya pada 2013 sehingga tidak bisa menggunakannya.
Ayrault,
berbicara pada jumpa pers bersama di Beijing dengan Menteri Luar Negeri
China Wang Yi, mengaku mengikuti pidato Assad itu dengan "kesedihan
mendalam."
"Yang saya dengar adalah 100 persen bohong dan
propaganda. Pernyataan itu 100 persen jahat dan sinis. Oleh karena itu
kita harus mengakhirinya. Kita perlu gencatan senjata sejati," kata
Ayrault.
Ayrault menambahkan kehancuran massal di Sureiah selama
perang saudara enam tahun adalah "bukan fantasi". Dia berterimakasih
kepada China yang dianggapnya telah mengambil posisi yang bijaksana pada
Dewan Keamanan PBB. Sebaliknya dia mengkritik Rusia yang terus membela
Suriah.
Serangan 4 April di kota Khan Sheikhoun menewaskan
banyak orang dan mendasari AS untuk melancarkan serangan peluru kendali
ke sebuah pangkalan udara di Suriah yang merupakan serangan langsung
pertama Barat terhadap pemerintah Assad, demikian Reuters.
Menlu Prancis sebut Bashar al-Assad pembohong
Jumat, 14 April 2017 19:56 WIB