Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta seluruh pondok pesantren (ponpes) di Indonesia untuk menciptakan sistem pendidikan berdaya bagi santri.
Dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, Cak Imin menyatakan bahwa sistem pendidikan berdaya yang dimaksud adalah dengan pemberian bekal kemampuan bagi santri di berbagai bidang kehidupan.
"Selain mendapatkan ilmu akademik berupa ilmu agama maupun ilmu umum, juga harus ditambah dengan peningkatan kapasitas untuk menjadi siswa atau santri-santri yang memiliki kesiapan mandiri," katanya.
Menurutnya, hal tersebut dapat mempersiapkan masa depan para santri dan siswa dengan lebih matang untuk memenuhi kapasitas dalam bidang pekerjaan maupun saat merintis usaha di masa mendatang.
Ia berharap melalui kurikulum yang komprehensif dapat menciptakan generasi muda Indonesia yang memiliki kemampuan dengan kapasitas unggul di masa mendatang.
Dalam kegiatan tersebut, Menko PM juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menganggarkan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp125 miliar untuk pembangunan Ponpes Al Khoziny.
"Semua aspek pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny sudah ditangani langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU)," katanya.
Dari informasi yang diperoleh, bangunan baru Ponpes Al Khoziny tersebut akan terdiri dari sebuah gedung utama lima lantai yang akan berfungsi sebagai asrama serta ruang-ruang pendidikan, sementara satu gedung lain akan difungsikan sebagai masjid dengan empat lantai.
Ia menegaskan pembangunan tersebut harus menjadi momentum bagi seluruh pesantren maupun lembaga pendidikan lain di Indonesia untuk menciptakan ruang belajar yang aman dan nyaman bagi para santri dan siswa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko PM minta ponpes ciptakan sistem pendidikan berdaya bagi santri
