Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
mengatakan lelang frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz akan dilaksanakan pada
pertengahan 2017, sementara Peraturan Menteri terkait hal itu rencananya
akan ditandatangani Mei, mundur sebulan dari rencana sebelumnya.
"Kan dari April ke Mei cuma sebulan, tapi tidak mengubah proses
implementasi, lelangnya tetap pertengahan tahun," katanya di Jakarta,
Rabu.
Kementerian Kominfo akan melelang dua blok di pita frekuensi radio
2.1 GHz, dengan lebar pita frekuensi radio 5 MHz moda FDD. Sementara di
2,3 GHz akan melelang 1 (satu) blok dengan lebar pita frekuensi radio 15
MHz moda TDD.
Menkominfo mengatakan, pada kuartal III 2017, pemenang tender sudah
dapat ditetapkan. "Kemudian ada tiga bulan untuk refarming," katanya.
Untuk refarming, ia meyakini dapat cepat dilaksanakan mengingat
telah ada kesepakatan awal skenario refarming dengan para operator.
"Refarmingnya sudah pre agreement, skenarionya kalau si A menang, siapa
yang pindah, kalau si B menang ditempatin siapa yang menang itu sudah
ditandatangani semua, karena skenario sudah ada untuk eksekusi, jadi
Januari 2018 sudah digunakan frekuensinya," katanya.
Terkait kasus Internux (Bolt) yang memenangkan gugatan di frekuensi
2,3 GHz di PN Jakarta Pusat, Menkominfo mengatakan hal itu tidak
mempengaruhi tender. "Kalau bolt itu 2,3 GHz dengan lokasi berbeda
dengan yang ditenderkan," katanya.
Selain itu, menurut Menkominfo, kini pihaknya juga tengah mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.
Menkominfo: lelang 2,1 GHz pertengahan 2017
Rabu, 26 April 2017 21:52 WIB