Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Harga ayam buras yang dijual sejumlah pedagang di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengalami kenaikan menjelang 1 Ramadhan 1438 Hijriyah/2017.
Asarmin (39), pedagang ayam buras yang menyuplai ternak dari Desa Boalemo, Kecamatan Kwandang, ke sejumlah pasar tradisional di wilayah itu di antaranya pasar mingguan Moluo, mengatakan, jika kenaikan harga dipicu tingginya permintaan jelang puasa 1 Ramadhan.
Ayam buras ukuran daging dari 1,5 kg hingga 2 kg yang biasanya dijual di kisaran Rp55.000-Rp65.000, kini naik menjadi Rp70.000.
Bahkan ayam buras jantan harganya lebih tinggi sebab mencapai kisaran Rp85.000-Rp90.000.
Menurut dia, selain beternak ayam buras, suplai pun didapat dari para peternak di desa-desa terdekat, paling banyak dari wilayah timur kabupaten tersebut yaitu Kecamatan Tomilito.
Asarmin mengatakan, harga akan kembali normal usai hari raya Idul Fitri seperti yang terjadi setiap tahun, mengingat ayam buras banyak diminati konsumen.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Asrin Menu mengatakan, pihaknya akan turun memantau aktivitas pasar hewan khusus di bulan Ramadhan, untuk menjamin keamanan pangan bagi konsumen, termasuk konsumsi ayam buras maupun ayam ras.
Menurut dia, tingginya harga jual ayam buras sangat berpotensi dalam meningkatkan perekonomian peternak, mengingat daerah ini pun menjadi salah satu penyuplai ayam buras ke wilayah-wilayah tetangga.
Pihaknya pun mulai menjalankan program bantuan bibit ternak ayam buras untuk mendukung peningkatan kesejahteraan peternak termasuk menangkap peluang pembudidayaan ternak yang memiliki nilai jual tinggi untuk memenuhi permintaan pasar termasuk dari luar kabupaten tersebut.
