Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Warga di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo mengandalkan kuliner seperti "nasi jaha" untuk menu utama perayaan Lebaran Ketupat, Minggu (2/7).
Pantauan ANTARA, Sabtu, hampir setiap rumah di Kecamatan Limboto Barat baik warga Gorontalo maupun warga keturunan etnis Jawa Tondano (Jaton) yang tinggal di daerah itu memasak nasi jaha.
Nasi jaha adalah beras yang dimasak dengan menggunakan bumbu dan santan kelapa dengan cara dibakar di dalam bambu muda yang dipotong sepanjang 60 hingga 70 cm.
Hamid Igrisa, salah seorang warga Desa Huidu, Kecamatan Limboto Barat mengaku setiap tahun selalu memasak nasi jaha sebagai menu saat Lebaran Ketupat.
"Tahun ini saya menyiapkan 125 batang ruas bambu nasi jaha untuk dimasak dan dibagikan kepada tamu maupun kerabat yang datang besok," ujat Hamid.
Untuk memasak nasi jaha kata Hamid, membutuhkan kesabaran dan ketelitian, karena dengan waktu yang cukup lama yaitu hingga 3 jam memasak, setiap batang bambu yang telah terisi beras harus dibolak balik agar tidak hangus saat di bakar.
"Jika bambu sudah mulai terlihat ada tanda merah dan hitam, tandanya harus segera dibalik agar satu sisinya tidak hangus dan masak merata," ia menjelaskan.
Sementara itu, Maryam Umar, warga lainnya menjelaskan bahwa untuk membuat nasi jaha dibutuhkan berbagai bumbu, seperti santan kelapa, jahe, bawang putih, garam dan penyedap rasa.
"Kami memasak 50 kg beras untuk nasi jaha, sudah menjadi tradisi pada Lebaran Ketupat kami menyajikan nasi jaha bagi tamu, keluarga dan siapa saja yang datang berkunjung kerumah," ia mengungkapkan.
Pada perayaan Lebaran Ketupat di Kecamatan Limboto Barat, hampir semua rumah menyajikan berbagai menu makanan bagi tamu. Siapapun diterima dan dapat bersilaturahmi dan menyantap menu yang disediakan tuan rumah.
Warga Gorontalo Andalkan "Nasi Jaha" Lebaran Ketupat
Sabtu, 1 Juli 2017 21:43 WIB