Pekanbaru (ANTARA GORONTALO) - Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs. H.
Ahmad Supardi MA, mengimbau masyarakat mewaspadai modus baru pemberian
bantuan beasiswa untuk siswa siswi madrasah dan raudatul athfal (RA)
atau jenjang anak usia dini berprestasi yang mengatasnamakan Kementerian
Agama.
"Seperti yang disampaikan Kasubbag Publikasi dan Humas Ditjen
Pendis Muhtadin Kemenag RI di Jakarta kemarin, bahwa Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI tidak pernah menyampaikan surat
edaran melalui situs web dan surat elektronik seperti yang marak beredar
kini," kata Ahmad Supardi di Pekanbaru, Selasa.
Dia mengatakan itu terkait modus penipuan beasiswa dengan cara
mengirimkan surat ke RA dan Madrasah untuk meminta nama-nama siswa
berprestasi di madrasah terkait.
Ia mengatakan, kemudian dengan alasan tertentu meminta sejumlah uang sebagai pembayaran.
"Kendati di Provinsi Riau belum ditemukan kasus seperti ini, namun
diminta pihak madrasah dan RA harus benar- benar mengantisipasinya dan
jika memang mendapatkan surat yang mencurigakan dan tidak jelas
tujuannya, sebaiknya konfirmasi langsung ke Kekemang atau pihak yang
terkait," katanya.
Ia menjelaskan kembali, bahwa sesuai yang disampaikan Kasubbag
Publikasi dan Humas Ditjen Pendis Muhtadin, jika madrasah atau
masyarakat umum menerima surat pemberitahuan atau surat edaran sejenis
dapat melalukan tindakan sebagai berikut, pertama, tidak memberikan
respon kepada janji-janji dan penawaran yang berasal dari orang atau
alamat surel yang tidak ketahui atau meragukan.
Masyarakat juga bisa mengambil sikap, jangan mengungkapkan data
pribadi atau data keuangan kepada siapa pun yang tidak dikenal atau
dipercaya.
"Ketiga, waspadai informasi dari alamat akun yang bukan resmi
milik lembaga dan keempat, mengkonfirmasi dan mengkoordinasikan dengan
menghubungi bagian yang bersangkutan untuk menanyakan kebenaran surat
yang diterima," katanya.
Waspadai pemberian beasiswa palsu berkedok Kemenag
Selasa, 22 Agustus 2017 18:17 WIB