Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, optimistis di tahun 2018 tidak ada lagi anak putus sekolah, pihaknya akan menerapkan sistem wajib mendapatkan pendidikan formal semua anak usia sekolah.
Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengatakan pemerintah sudah mengusulkan rancangan peraturan daerah (Perda) yang masuk dalam prioritas pembahasan, khususnya tentang penyelenggaraan pendidikan di daerah tersebut.
"Dengan program itu, maka tak ada lagi anak usia sekolah berkeliaran di jalan. Tak ada lagi anak usia sekolah yang membantu orang tuanya memancing, menjaring, melaut bahkan bertani di Kota Gorontalo," katanya, Selasa.
Marten menjelaskan, Pemkot Gorontalo memberikan perhatian penuh terhadap kemajuan pendidikan. Selain pemenuhan sarana dan prasarana, pemerintah juga berlakukan penguatan manajemen dan operasional.
Bahkan Pemkot Gorontalo mengalokasikan dana pendidikan sebesar 21 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018.
"Kami berkomitmen dan terus memastikan layanan pendidikan bisa dijangkau oleh seluruh anak usia sekolah. Sehingga Kota Gorontalo tak ada lagi anak yang putus sekolah," ujarnya.
Tambahnya, sebagai pemenuhan kebutuhan pakaian sekolah, buku dan yang tidak ditanggung oleh program sekolah gratis, maka Pemkot Gorontalo telah mengucurkan beasiswa berupa bantuan siswa miskin (BSM).
BSM berlaku bagi sekolah tingkat dasar hingga SMP. Hal itu dimaksudkan mendorong agar mereka mau sekolah, sehingga tak ada alasan lagi biaya lainnya.
"Sekitar 3.000 pelajar yang diberikan BSM setiap tahun oleh Pemkot Gorontalo. Tahun 2018 nanti akan lebih banyak BSM yang bisa dijangkau," tutupnya.
Pemkot Optimistis Tidak Ada Anak Putus Sekolah
Selasa, 2 Januari 2018 19:17 WIB