Ciwidey, Jawa Barat (Antaranews Gorontalo) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membentuk tim gerak cepat untuk operasi tanggap darurat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, bertujuan untuk segera memperbaiki fasilitas transportasi.
"Adanya tim itu untuk memudahkan koordinasi pusat dan daerah yang diterjunkan ke lapangan dan membentuk posko khusus terkait penanganan gempa Palu di kantor pusat Kemenhub sehingga proses koordinasi antara petugas di lokasi kejadian dan kantor pusat dapat efektif," kata Menhub Budi Karya kepada pers di Ciwidey, Sabtu.
Menhub mengatakan saat menghadiri Kegiatan Masa Dasar Pembentukan Karakter Taruna Transportasi (MADATUKAR) BPSDM Perhubungan di Balai Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Karakter (BP3K) Ciwidey, Bandung, Jawa Barat.
Budi Karya menamakan tim tersebut adalah Tim Quick Response Transportasi.
Menhub mengatakan, dirinya juga meminta untuk melakukan pengecekkan terhadap beberapa fasilitas transportasi baik udara dan laut yang terkena dampak gempa bumi tersebut.
"Saya menginstruksikan kepada jajaran di Kemenhub untuk melakukan pengecekkan fasilitas sarana dan prasarana transportasi seperti bandara maupun pelabuhan pada daerah yang terkena dampak gempa," kata Menhub Budi.
Menurut laporan yang diterima terjadi kerusakan diantaranya Bandara SIS Al-Jufri Palu dan Pelabuhan Ogoamas.
Menhub katakan terjadi kerusakan di beberapa fasilitas transportasi seperti keretakan Aerodrome Control Tower Bandara SIS Al-Jufri serta retak di Talaud dan terjadi pergeseran dermaga ke sisi kanan sepanjang 3 centimeter di Pelabuhan Ogoamas.
Kemenhub juga masih menunggu informasi keadaan di sejumlah infrastruktur perhubungan yang belum terkonfirmasi karena putusnya jaringan komunikasi akibat gempa.
"Saya meminta jajaran untuk berkoordinasi dan terus melakukan pengecekkan kerusakan akibat gempa pada seluruh fasilitas transportasi," terang Menhub Budi.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub Budi juga menyampaikan duka mendalam terhadap para korban pada musibah gempa bumi di Sulawesi Tengah.
Menhub bentuk tim dukung operasi darurat gempa
Sabtu, 29 September 2018 9:38 WIB