Gorontalo (ANTARA) - Provinsi Gorontalo mengekspor 11,4 ton tuna ke Osaka, Jepang dalam waktu Januari hingga Maret 2019.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo Sutrisno, Sabtu, mengatakan produk hasil laut daerah itu rupanya menjadi salah satu favorit di Jepang.
Menurutnya, CV. Berkat Adidaya sudah yang ke 19 kalinya melakukan pengiriman produk tuna ke Jepang.
“Ini sudah yang ke 19 kalinya. Untuk jumlah sekali pengiriman tergantung permintaan, biasanya berkisar di 500 sampai 1.000 kilogram. Namun dengan keterbatasan kuota pengiriman yang diberikan oleh pihak maskapai penerbangan, sampai saat ini masih berkisar 600 kilogram,” kata Sutrisno di Gorontalo.
Ia akan terus mendorong setiap Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang ada di Gorontalo untuk meningkatkan kualitas produk olahannya, agar mampu masuk ke level dunia seperti udang dan tuna.
Sutrisno juga mengungkapkan selain tuna, Gorontalo juga sudah mengekspor beberapa jenis ikan namun masih dalam skala yang kecil seperti ikan bandeng dan ikan lajang.
“Untuk itulah saya berharap perlunya dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan teladan sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas,” tambahnya
Sementara itu, Direktur CV. Berkat Adidaya, Adit Rafiq Ahmad, mengungkapkan ikan runa di Gorontalo sangat banyak dan berkualitas.
Ia berharap Pemprov Gorontalo mampu terus meningkatkan produk ekspor, dengan menyediakan material pendukung seperti es jelly yang digunakan untuk menjaga kesegaran ikan yang ekspor.
Pengiriman paket tuna loin ke Osaka dilakukan melalui pesawat udara dengan rute Gorontalo – Bali – Osaka, Jepang.
Saat ini kisaran harga tuna loin di Jepang berada di harga 1.300 – 1.500 Yen per kilogram, sementara harga di pasaran lokal sendiri hanya berkisar Rp80 ribu per kilogram.