Gorontalo (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba meminta pihak sekolah, untuk memperhatikan jumlah operator yang menguasai perangkat lunak dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) harus memadai.
“Jangan bertumpu pada satu operator, karena sekali dia salah, itu pasti harus diatur kembali. Nah proses itu memerlukan waktu. Misalnya pada hari kedua ujian, operator berhalangan maka bisa kacau pelaksanaan ujian,” katanya di Gorontalo, Senin.
Darda bersama rombongan sebelumnya telah meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di beberapa sekolah SMA di Gorontalo.
Selain masalah SDM yang menjalankan perangkat lunak ujian, Darda juga memberikan perhatian pada fasilitas pendukung utama ujian seperti kesiapan internet dan listrik.
“Kita memastikan semua berjalan lancar dari beberapa sekolah yang sudah kami kunjungi. Alhamdulillah persiapan semua panitia sangat luar biasa, tidak ada masalah dengan internet maupun listrik,” ujarnya.
Ia berharap, semoga semua peserta ujian dapat lulus dengan nilai yang bagus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.
Pelaksanaan UNBK tingkat SMA, MA, SLB se Provinsi Gorontalo ini diikuti sebanyak 10.465 siswa akan berlangsung dari tanggal 1 sampai 8 april 2019.
Mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan.
Sebelumnya juga di SMA Negeri 1 Telaga Sekdaprov Gorontalo mendampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie setelah membuka pelaksanaan UNBK tingkat SMA, MA, SLB se Provinsi Gorontalo.
Pemprov juga turut menyerahkan bantuan komputer bagi SMA se Gorontalo sejumlah 421 unit dan 41 unit server.
Total anggaran untuk pengadaan tahun 2019 itu sebesar Rp5,8 miliar.