Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Said Aqil Siradj merasa sedih anak-anak ikut terlibat dalam aksi 22 Mei di depan Bawaslu yang berujung ricuh.
"Kasihan anak-anak dijadikan tumbal, perempuan yang ikut terlibat dalam aksi tersebut juga kasihan," kata Said yang ditemui di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis.
Menurut dia para provokator adalah pihak yang bertanggung jawab atas terlibatnya anak-anak dalam aksi tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa perilaku anarki yang dilakukan oleh massa aksi kericuhan bukanlah bentuk jihad.
"Jihad itu artinya luas, yang dibutuhkan sekarang adalah jihad untuk membangun masyarakat agar maju, adil dan makmur," kata dia.
Dia mengatakan perang adalah salah satu jihad jika memang dalam kondisi perang, namun bukan untuk kondisi negara yang damai.
Dia juga berharap, seluruh masyarakat menahan diri dan menjaga kesucian bulan Ramadhan.
Said Aqil Siradj mengaku sedih anak-anak terlibat dalam aksi 22 Mei
Jumat, 24 Mei 2019 1:40 WIB