Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boalemo mengembangkan destinasi wisata Pantai Kota Ratu melalui konsep berbasis ekonomi kerakyatan yang pengelolaannya sepenuhnya diserahkan ke Badan Usaha Desa.
“Destinasi wisata ini kami kembangkan dengan metode pariwisata berbasis ekonomi rakyat. Artinya, pengelolaannya sepenuhnya diserahkan kepada Badan Usaha Desa,” kata Bupati Boalemo Darwis Moridu, Kamis.
Dengan konsep itu, warga desa diberi kesempatan yang luas untuk dapat membuka berbagai usaha yang mendukung aktivitas wisatawan, seperti usaha kuliner, suvenir, dan transportasi.
Darwis mengungkapkan, langkah tersebut dilakukan agar warga di sekitar destinasi wisata Pantai Kota Ratu bisa memperoleh pendapatan dan meningkat kesejahteraannya.
“Dengan demikian warga akan merasa memiliki destinasi wisata ini, sehingga bisa menjaga kebersihannya, keamanan, dan kenyamanan setiap wisatawan yang berkunjung,” katanya.
Destinasi wisata Pantai Kota Ratu dibuka sejak Februari 2019. Destinasi ini menyajikan wisata pantai yang berpasir putih halus dan perbukitan yang mengitarinya.
Berbagai sarana penunjang wisata lainnya juga dibenahi dan dibangun oleh pemerintah desa setempat.
Di bibir pantai saat ini sudah berdiri cottage atau pondok-pondok kecil yang dihubungkan dengan jembatan kayu yang menjadi spot foto bagi pengunjung.
“Pantai Kota Ratu ini adalah keindahan yang ada di Boalemo,” kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim
Wagub berjanji Pemprov Gorontalo melalui dinas pariwisata, akan membantu mengembangkan destinasi Pantai Kota Ratu.
Menurut dia, pengembangan destinasi wisata sejalan dengan salah satu program unggulan Pemprov Gorontalo, yakni pariwisata yang mendunia.
Idris berharap keberadaan Pantai Kota Ratu yang menurutnya lebih indah dari pantai-pantai yang ada di Bali, akan menarik wisatawan mancanegara dan nusantara untuk berkunjung ke Provinsi Gorontalo.
“Saya minta Pemkab Boalemo duduk bersama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo untuk pengembangan Pantai Kota Ratu yang lebih baik. Destinasi wisata ini tidak hanya milik Kabupaten Boalemo tetapi juga milik Provinsi Gorontalo, sehingga itu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengembangkannya,” tambahnya.