Gorontalo (ANTARA) - Menghadapi status Darurat Kekeringan di daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mengintensifkan pelaksanaan pasar murah yang rutin digilir di setiap kecamatan.
Pasar murah digelar di Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, Selasa.
“Masyarakat sekarang banyak yang terdampak kekeringan. Air tidak ada, bahan pangan yang dibeli tidak ada, uang untuk membeli tidak ada. Makanya saya datang di Kelurahan Tapa dan sekitarnya untuk melakukan pasar murah,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Selain di Kota Gorontalo, gubernur juga akan menggelar pasar murah untuk kesekian kalinya di Kabupaten Boalemo dan Pohuwato.
Dia berharap warga bisa terbantu dalam hal akses pangan, dengan harga sembako serba lima ribu rupiah.
Tujuh bahan pokok dijual dalam bentuk paket yakni beras lima kilogram, gula satu kilogram, minyak goreng satu liter, telur 10 butir.
Ada juga bawang merah, bawang putih dan cabe rawit masing masing setengah kilogram.
Satu paket itu semuanya bisa dibeli warga dengan harga Rp55.000.
“Kami sediakan 1.500 paket jadi semua warga kurang mampu di sini bisa dapat. Tidak usah berebut,” imbuhnya.
Gubernur menyebut pasar murah itu adalah yang ke 122 kali digelar selama kepemimpinannya, serta merupakan bagian dari perintah Presiden Jokowi.
Menurutnya kepala daerah diminta hadir di tengah-tengah rakyat memberikan pelayanan yang terbaik.
Selain pelaksanaan pasar murah, Pemprov Gorontalo bekerjasama dengan pemerintah kabupaten terus menyalurkan distribusi air bersih ke 16 kecamatan yang terdampak.
Data sementara BPBD Provinsi Gorontalo menyebut ada 32.624 jiwa yang menjadi korban kekeringan.**