Komandan Distrik Militer (Dandim) 1314 Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo memimpin evakuasi warga terdampak banjir di Kecamatan Monano. 

"Kebetulan saya sementara berada di Desa Dunu sebelum menerima informasi terjadinya musibah banjir di beberapa desa di Kecamatan Monano," ujar Dandim 1314 Gorontalo Utara, Letkol Arm Firstya Andrean Gitrias, di Gorontalo, Selasa.

Ia turun langsung meninjau lokasi banjir di permukiman warga untuk membantu evakuasi mengingat ketinggian air mencapai 50-70 cm dikhawatirkan akan terus naik karena curah hujan masih tinggi.

Warga perlu didorong untuk segera melakukan evakuasi, apalagi beberapa permukiman diantaranya rumah-rumah semi permanen rawan terseret arus air.

Beberapa warga bahkan mengaku tidak sempat menyelamatkan harta bendanya.

"Makanya evakuasi perlu dilakukan dengan cepat, sebab banjir yang melanda sejak pukul 14.00 Wita tersebut cukup rawan akibat curah hujan tinggi sementara hari semakin malam," katanya.

Banjir merendam jalan utama dan permukiman warga di Kecamatan Monano berdampak di Desa Zuriati, Monas, Monano, Mokonowu, Tudi, Pilohulata dan Garapia.

Pihak Kodim 1314 langsung menerjunkan sejumlah personel untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir, mengingat di beberapa titik lokasi cukup rawan digenangi air dengan ketinggian maksimal.

"Kami melakukan perkuatan personel dalam mengevakuasi warga khususnya para lanjut usia dan anak-anak termasuk memastikan mereka dapat mengungsi di tempat aman," katanya.

Kewaspadaan tidak hanya pada musibah banjir namun pengguna jalan lintas Sulawesi di bagian barat tersebut diimbau berhati-hati mengingat ada beberapa titik rawan longsor.

"Kemacetan panjang sempat terjadi di ruas jalan Desa Dunu yang merupakan lintas Sulawesi Gorontalo-Buol akibat curah air deras dari perbukitan namun kini sudah dapat dilalui," katanya.***
Dandim 1314 Gorontalo Utara Letkol Arm Firstya Andrean Gitrias, turun langsung pimpin evakuasi warga terdampak banjir di Kecamatan Monano. (ANTARA/HO)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020