Gorontalo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo menggelar kesiapsiagaan penanganan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di daerah itu.
"Sedikitnya 14 titik rawan banjir tersebar di 11 kecamatan di daerah ini. Kesiapsiagaan hingga awal Februari nanti mengingat curah hujan tinggi diperkirakan masih akan melanda," kata Sekretaris Daerah sekaligus Kepala BPBD Gorontalo Utara Suleman Lakoro di Gorontalo, Minggu.
Menurut dia, untuk tahun ini pemerintah daerah mengalokasikan anggaran tak terduga sebesar Rp2 miliar.
"Sebesar Rp1 miliar dari dana tak terduga tersebut disiapkan untuk penanggulangan bencana banjir. Sisanya dipersiapkan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG)," katanya.
Saat ini koordinasi dalam pendistribusian bantuan makanan siap saji terus dilakukan.
"Pemerintah desa di antaranya di Desa Milango Kecamatan Tomilito diminta mempercepat informasi terkait jumlah warga terdampak banjir agar mempermudah penyaluran bantuan. Hal ini juga berlaku untuk desa terdampak lainnya," katanya.
Warga Desa Milango Kecamatan Tomilito Riskal Gou mengatakan pemerintah daerah diharapkan cepat tanggap terhadap musibah banjir di daerah itu.
"Kami berharap pemerintah daerah segera memberi solusi untuk mempercepat penanggulangan agar desa-desa langganan banjir dapat segera keluar dari kesulitan yang dialami," katanya.
Menurut dia selama Januari 2025 tiga desa di Kecamatan Tomilito yaitu Bubode, Milango dan Leyao sudah lima kali dilanda banjir.
Banjir terparah terjadi pada Minggu (26/1) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA dengan ketinggian air mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa.
Banjir disertai arus deras tidak hanya merendam permukiman, namun menyebabkan banyaknya tanaman jagung dan padi sawah siap panen milik masyarakat, mengalami kerusakan. Ternak ayam juga banyak yang hanyut.
"Bahkan ada salah satu dapur milik warga di Desa Bubode, hanyut terseret banjir," katanya.
Beruntung tidak ada korban jiwa, namun warga berharap pemerintah daerah bisa datang meninjau desa-desa terdampak untuk memberikan perhatian.
Banjir diakibatkan curah hujan tinggi sehingga debit air Sungai Bubode yang mengarah ke Desa Milango meluap.
"Perlu perhatian dan kerja sama untuk mengatasi bencana banjir di tiga desa tersebut," kata Riskal.