Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo melakukan tes urine kepada 50 warga binaan pemasyarakatan yang menjadi peserta rehabilitasi sosial narkoba.

Promotor Program Rehabilitasi Sosial Lapas, Yulita Gobel di Gorontalo, Sabtu, mengatakan tes urine dilakukan untuk mengawal keberhasilan dari program rehabilitasi tersebut.

"Ini merupakan bentuk komitmen dalam mewujudkan Lapas Kelas IIA Gorontalo zero narkoba," ucap Yulita.

Ia menjelaskan, pihak Lapas akan selalu melakukan pengawalan agar pemberantasan dan rehabilitasi narkoba di Lapas Kelas IIA Kota Gorontalo dapat berhasil.

Yulita mengungkapkan, dari hasil tes urine itu, seluruh warga binaan peserta program dipastikan negatif narkoba.

"Dengan hasil yang diperoleh dari tes urine kali  ini adalah salah satu progres positif kami untuk bersama-sama mewujudkan tujuan dari program rehabilitasi ini," ucapnya.

Pihak Lapas mengapresiasi capaian dari warga binaan rehabilitasi sosial narkoba, dimana hal itu menunjukkan komitmen dari mereka untuk ingin berubah lebih baik dan bebas dari jeratan narkoba.

Kepala Poliklinik Lapas Kelas IIA Gorontalo dr. Sri Yolanda Djafar menyatakan, tes urine tersebut dilakukan secara tiba tiba, tanpa sepengetahuan para warga binaan.

"Tes urine dadakan seperti ini tidak hanya dilakukan kepada WBP, namun sewaktu-waktu juga akan dilakukan kepada seluruh petugas Lapas tanpa pemberitahuan," ia menegaskan.

Untuk mewujudkan Lapas Kelas IIA Gorontalo zero narkoba menurut dr. Sri Yolanda, dibutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh petugas dan WBP untuk memastikan terbebas dari jeratan barang terlarang itu.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022