Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas ikan layang memberikan kontribusi besar pada deflasi month to month Provinsi Gorontalo pada bulan Oktober 2024 yaitu 0,28 persen.
"Pada bulan Oktober Provinsi Gorontalo mengalami deflasi 0,57 persen," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Jumat.
Setelah ikan layang, komoditas yang memberikan andil besar pada deflasi yaitu cabai rawit 0,22 persen, ikan selar 0,17 persen, tomat 0,06 persen serta ikan cakalang 0,06 persen.
Sedangkan untuk inflasi tahunan pada Oktober 2024 Provinsi Gorontalo mengalami inflasi 0,81 persen. Kota Gorontalo mengalami inflasi year on year 0,95 persen dan Kabupaten Gorontalo mengalami inflasi year on year 0,70 persen.
"Inflasi year on year Provinsi Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada tujuh kelompok pengeluaran," ucap Mukhanif.
Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,50 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,20 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,60 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,09 persen.
Selanjutnya kelompok pendidikan sebesar 0,54 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 3,03 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,56 persen.
Tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi year on year yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,55 persen, kelompok transportasi sebesar 0,52 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,69 persen.
"Sementara itu kelompok yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Pada bulan Oktober Provinsi Gorontalo mengalami deflasi 0,57 persen," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Jumat.
Setelah ikan layang, komoditas yang memberikan andil besar pada deflasi yaitu cabai rawit 0,22 persen, ikan selar 0,17 persen, tomat 0,06 persen serta ikan cakalang 0,06 persen.
Sedangkan untuk inflasi tahunan pada Oktober 2024 Provinsi Gorontalo mengalami inflasi 0,81 persen. Kota Gorontalo mengalami inflasi year on year 0,95 persen dan Kabupaten Gorontalo mengalami inflasi year on year 0,70 persen.
"Inflasi year on year Provinsi Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada tujuh kelompok pengeluaran," ucap Mukhanif.
Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,50 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,20 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,60 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,09 persen.
Selanjutnya kelompok pendidikan sebesar 0,54 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 3,03 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,56 persen.
Tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi year on year yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,55 persen, kelompok transportasi sebesar 0,52 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,69 persen.
"Sementara itu kelompok yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024