Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pohuwato, Provinsi Gorontalo, memamerkan produk kuliner jenis dodol berbahan dasar buah mangrove di Kementerian Perindustrian RI.

Kepala Lapas Pohuwato, Rusdedy, mengatakan sebanyak 50 dodol dalam kemasan telah berhasil menarik minat dari pembeli. Apalagi hanya dijual untuk satu kemasan Rp25 ribu.

"Selain dodol, kami juga memamerkan stik berbahan buah mangrove dengan harga Rp25 ribu dan kue seharga Rp2 ribu untuk setiap potong. Semua yang kami bawa dari Pohuwato, langsung habis dibeli," katanya, Senin.

Pameran itu bertemakan "Kreativitas Tanpa Batas Meskipun Tempat Terbatas" dan berlangsung pada 7 Juli 2017 di Jakarta.

Diakui Rusdedy, kegiatan itu mampu membuktikan bahwa warga binaan di Lapas juga bisa tetap menghasilkan karya.

"Ajang itu juga mampu mematahkan stigma negatif tentang warga binaan. Bahkan setelah mereka bebas dari Lapas, bisa tetap berkarya dengan keterampilan yang sudah diasah dari dalam Lapas," katanya.

Tambahnya, sebelum mengikuti pameran itu, warga binaan memang sudah aktif mengembangkan dodol buah Mangrove. Bahkan omset yang dihasilan bisa mencapai Rp2,5 juta setiap bulan tergantung permintaan dari masyarakat.

Waga binaan juga tengah mengembangkan telur asin, kripik pisang empat rasa, bandeng asin, abon bandeng, sapu bahan coco fiber, vas bunga, keset kaki bahan coco fiber, yang siap dipasarkan di daerah tersebut.

"Sudah banyak warga yang memesan. Bahkan ada warga yang sudah membayar lunas sebelum barang diterima. Hal ini tentu sangat membanggakan, karena warga binaan bisa menghasilkan karya meski di tempat terbatas," tutupnya.

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017