Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Harga telur ayam yang dijual di pasar tradisional Kota Gorontalo mengalami penurunan, karena menurut beberapa pedagang ada peningkatan hasil produksi telur lokal di daerah itu.
Salah seorang pedagang telur di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Yulin Dama, Senin, mengatakan, harga telur mengalami penurunan harga, yakni sekitar bulan Februari lalu harga satu bak (isi 30 butir telur) dijual sekitar Rp39.000, saat ini turun hingga Rp30.000.
"Meskipun telur di pasaran telah mengalami penurunan harga, tetapi tidak banyak berpengaruh terhadap jumlah pembeli, sebab sejak sebulan terakhir ini pedagang telur di Pasar Sentral Kota Gorontalo sepi pembeli," ujarnya
Pedagang lainnya, Rasyid Saleh mengaku bahwa pihaknya tidak lagi mengandalkan pasokan telur dari luar Provinsi Gorontalo, sebab pasokan telur lokal sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Gorontalo.
"Selain dapat diperoleh dengan harga yang relatif murah, dari segi kualitas telur lokal dari Kabila dan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, serta Pulubala Kabupaten Gorontalo, lebih baik dari telur dari luar provinsi," tambah Rasyid.
Pasokan telur dari luar daerah sebagian besar dari Manado, Sulawesi Utara dan beberapa wilayah di Sulawesi Tengah.
"Kami tetap optimistis penjualan telur ayam akan membaik, sehingga kami tidak alami kerugian juga," ujarnya.
Sementara itu, Ratna, salah satu warga Kota Barat, Kota Gorontalo mengaku jarang membeli telur di pasar jika hanya kebutuhan sedikit.
"Kalau hanya membeli terbatas, telur ayam juga sudah banyak dijual di warung-warung dengan harga sangat murah," katanya.
Menurutnya, jika membutuhkan stok yang banyak untuk kebutuhan membuat kue ataupun ada acara keluarga, pihaknya hanya memesan ke agen-agen khusus untuk membawanya hingga ke rumah.